Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan bahwa komitmen Indonesia untuk kemajuan dan kesejahteraan kawasan Pasifik tak pernah pudar, bak keluarga yang tak akan meninggalkan satu sama lain.
“Komitmen Indonesia terhadap Pasifik tak pernah putus. Sebuah keluarga tak akan meninggalkan satu sama lain,” ujar Menlu Retno saat membuka Indonesia-Pacific Forum for Development (IPFD) 2022 di Nusa Dua, Bali pada Rabu.
Dia menambahkan bahwa dalam delapan tahun terakhir, penguatan hubungan dengan negara-negara Pasifik telah menjadi salah satu prioritas dalam kebijakan luar negeri Indonesia.
Retno juga mengatakan bahwa IPFD merupakan manifestasi dari komitmen tersebut dan diharapkan dapat menjadi wadah untuk hubungan dan komunikasi yang lebih erat antara Indonesia dan negara-negara Pasifik.
Baca juga: Presidensi G20 Indonesia ciptakan rencana aksi dengan tujuan konkret
Dalam pertemuan IPFD 2022 tersebut, kata dia, ada tiga poin yang dianggap perlu menjadi fokus pertemuan.
Pertama, kawasan Pasifik harus dijaga agar tetap damai, stabil, dan sejahtera.
“Untuk memastikan ini, kita harus menumbuhkan kepercayaan strategis dan semangat kolaborasi. Pada saat yang bersamaan, kita harus menghormati prinsip dasar hukum internasional, termasuk kedaulatan dan integritas teritorial,” tutur Retno.
Kedua, pentingnya membangun kerja sama yang konkret dan untuk mewujudkannya dibutuhkan komitmen yang kuat.
Dia mengatakan bahwa kerja sama konkret dapat memastikan manfaat bagi masyarakat semua negara yang terlibat.
Kolaborasi, lanjut Retno, perlu dimulai dengan isu-isu yang menjadi kepentingan bersama seperti keamanan pangan, perubahan iklim, dan pengurangan risiko bencana.
Baca juga: Menlu: AIS Forum perlu bersinergi dengan inisiatif global lainnya
Dia juga menyebut sejumlah isu lain seperti kerja sama terkait ekonomi laut berkelanjutan dan memperkuat hubungan antarmasyarakat.
“Yang ketiga, kita harus memastikan platform pembangunan yang komprehensif dan inklusif. Kita harus membuka pintu untuk kerja sama pembangunan untuk negara mana pun tanpa pengecualian,” tambah Retno.
IPFD akan menjadi wadah yang membantu negara-negara Pasifik untuk saling berkomunikasi dengan mitra-mitra pembangunan dari kawasan dan di luar kawasan, katanya.
“Kita dapat mendorong mereka untuk mendukung proyek-proyek spesifik di negara-negara Pasifik, dan Indonesia berkeinginan untuk menjajaki berbagai modalitas kerja sama, termasuk kerja sama triangular dengan mitra yang tertarik,” ujarnya.
Forum IPFD 2022 digelar di Nusa Dua, Bali pada 7-8 Desember 2022 dan dihadiri oleh perwakilan dari Niue, Mikronesia, Vanuatu, Kepulauan Marshall, Amerika Serikat, Prancis, Palau, Kepulauan Solomon, Selandia Baru, Australia, Timor Leste, Fiji, Tonga, Korea Selatan, Jepang, Kepulauan Cook, Papua Nugini, Melanesian Spearhead Group, Asian Development Bank, dan Pacific Islands Forum.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menlu: Komitmen Indonesia untuk kawasan Pasifik tak pernah pudar
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
“Komitmen Indonesia terhadap Pasifik tak pernah putus. Sebuah keluarga tak akan meninggalkan satu sama lain,” ujar Menlu Retno saat membuka Indonesia-Pacific Forum for Development (IPFD) 2022 di Nusa Dua, Bali pada Rabu.
Dia menambahkan bahwa dalam delapan tahun terakhir, penguatan hubungan dengan negara-negara Pasifik telah menjadi salah satu prioritas dalam kebijakan luar negeri Indonesia.
Retno juga mengatakan bahwa IPFD merupakan manifestasi dari komitmen tersebut dan diharapkan dapat menjadi wadah untuk hubungan dan komunikasi yang lebih erat antara Indonesia dan negara-negara Pasifik.
Baca juga: Presidensi G20 Indonesia ciptakan rencana aksi dengan tujuan konkret
Dalam pertemuan IPFD 2022 tersebut, kata dia, ada tiga poin yang dianggap perlu menjadi fokus pertemuan.
Pertama, kawasan Pasifik harus dijaga agar tetap damai, stabil, dan sejahtera.
“Untuk memastikan ini, kita harus menumbuhkan kepercayaan strategis dan semangat kolaborasi. Pada saat yang bersamaan, kita harus menghormati prinsip dasar hukum internasional, termasuk kedaulatan dan integritas teritorial,” tutur Retno.
Kedua, pentingnya membangun kerja sama yang konkret dan untuk mewujudkannya dibutuhkan komitmen yang kuat.
Dia mengatakan bahwa kerja sama konkret dapat memastikan manfaat bagi masyarakat semua negara yang terlibat.
Kolaborasi, lanjut Retno, perlu dimulai dengan isu-isu yang menjadi kepentingan bersama seperti keamanan pangan, perubahan iklim, dan pengurangan risiko bencana.
Baca juga: Menlu: AIS Forum perlu bersinergi dengan inisiatif global lainnya
Dia juga menyebut sejumlah isu lain seperti kerja sama terkait ekonomi laut berkelanjutan dan memperkuat hubungan antarmasyarakat.
“Yang ketiga, kita harus memastikan platform pembangunan yang komprehensif dan inklusif. Kita harus membuka pintu untuk kerja sama pembangunan untuk negara mana pun tanpa pengecualian,” tambah Retno.
IPFD akan menjadi wadah yang membantu negara-negara Pasifik untuk saling berkomunikasi dengan mitra-mitra pembangunan dari kawasan dan di luar kawasan, katanya.
“Kita dapat mendorong mereka untuk mendukung proyek-proyek spesifik di negara-negara Pasifik, dan Indonesia berkeinginan untuk menjajaki berbagai modalitas kerja sama, termasuk kerja sama triangular dengan mitra yang tertarik,” ujarnya.
Forum IPFD 2022 digelar di Nusa Dua, Bali pada 7-8 Desember 2022 dan dihadiri oleh perwakilan dari Niue, Mikronesia, Vanuatu, Kepulauan Marshall, Amerika Serikat, Prancis, Palau, Kepulauan Solomon, Selandia Baru, Australia, Timor Leste, Fiji, Tonga, Korea Selatan, Jepang, Kepulauan Cook, Papua Nugini, Melanesian Spearhead Group, Asian Development Bank, dan Pacific Islands Forum.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menlu: Komitmen Indonesia untuk kawasan Pasifik tak pernah pudar
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022