Palu (Antara Bali) - Dalam upaya menggalakkan pemanfaatan makanan tradisional nonberas, 40-an murid sekolah dasar di Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengikuti lomba menyantap masakan ubi, singkong, pisang, jagung dan nasi jagung.

Lomba untuk memeriahkan Hari Pangan Se-Dunia ke-32, Senin, memberikan kesempatan kepada setiap peserta untuk menyantap menu makanan tersebut yang secara keseluruhan beratnya mencapai satu kilogram itu dalam 15 menit.

Pada saat awal lomba, para siswa cekatan menyantap jagung, namun begitu makan ubi dan ketela, mereka yang berasal dari dari sejumlah sekolah dasar di Kota Palu itu terlihat melambatkan tempo mengunyah.

Sejumlah peserta lain meminta gurunya untuk menyediakan air minum agar tenggorokan lancar dalam mengunyah dan menelan. Para peserta juga terlihat belepotan saat mengunyah makanan, hingga terlihat sisa-sisa makanan di sekitar mulut.

Riska, salah seorang pesera, mengaku kebanyakan minum air putih sehingga merasa kenyang meski menu makanan masih ada sekitar setengah piring. "Pelan-pelan saja nak, jangan terburu-buru," kata seorang guru yang mendampingi Riska.

Riska pun akhirnya, menghentikan lomba makan tersebut karena merasa perutnya sudah terisi makanan dan air minum. Pemenang lomba diberikan hadiah utama berupa sepeda dan sejumlah hadiah hiburan. (*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012