Jakarta (Antara Bali) - Peristiwa bentrokan dua kelompok warga di sekitar Balinuraga, Lampung Selatan, Lampung, yang terjadi beberapa waktu lalu diperkirakan tidak akan banyak berpengaruh pada sektor pariwisata Indonesia.
"Bentrok di Lampung itu hanya letupan kecil yang tidak akan berpengaruh signifikan terhadap sektor pariwisata secara umum," kata Guru Besar Bidang Sosiologi Pariwisata, I Gde Pitana, ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Ia berpendapat, saat ini wisatawan di seluruh dunia sudah semakin realistis dalam memilih destinasi wisata tujuannya. Dengan begitu, konflik yang dinilai Pitana sebagai bentrok berskala kecil itu tidak akan berpengaruh signifikan hingga mengoreksi target kunjungan wisatawan ke Lampung.
Pitana mengatakan, karakteristik Lampung dan destinasi wisata lain seperti Bali dan Yogyakarta cenderung berbeda.
Bali dan Yogyakarta adalah destinasi utama wisatawan ke Indonesia, sehingga wajar apapun yang terjadi di dua provinsi itu, dengan cepat akan diketahui masyarakat di dunia internasional termasuk calon wisatawan, katanya.
Sementara Lampung, menurut dia, meskipun merupakan salah satu tujuan wisata utama tetapi wilayah yang dijuluki Bumi Ruwai Jurai itu popularitasnya masih terbatas di kalangan pecinta wisata minat khusus, yakni wisata alam dan pantai.
Umumnya, kata dia, wisatawan minat khusus lebih realistis karena mampu melihat peta Indonesia secara lebih luas. "Mereka sudah bisa membaca peta kita, kalau bentrok kecil di sebuah desa kecil itu bukan berarti seluruh Indonesia tidak aman. Mereka sudah lebih teredukasi," katanya.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Bentrok di Lampung itu hanya letupan kecil yang tidak akan berpengaruh signifikan terhadap sektor pariwisata secara umum," kata Guru Besar Bidang Sosiologi Pariwisata, I Gde Pitana, ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Ia berpendapat, saat ini wisatawan di seluruh dunia sudah semakin realistis dalam memilih destinasi wisata tujuannya. Dengan begitu, konflik yang dinilai Pitana sebagai bentrok berskala kecil itu tidak akan berpengaruh signifikan hingga mengoreksi target kunjungan wisatawan ke Lampung.
Pitana mengatakan, karakteristik Lampung dan destinasi wisata lain seperti Bali dan Yogyakarta cenderung berbeda.
Bali dan Yogyakarta adalah destinasi utama wisatawan ke Indonesia, sehingga wajar apapun yang terjadi di dua provinsi itu, dengan cepat akan diketahui masyarakat di dunia internasional termasuk calon wisatawan, katanya.
Sementara Lampung, menurut dia, meskipun merupakan salah satu tujuan wisata utama tetapi wilayah yang dijuluki Bumi Ruwai Jurai itu popularitasnya masih terbatas di kalangan pecinta wisata minat khusus, yakni wisata alam dan pantai.
Umumnya, kata dia, wisatawan minat khusus lebih realistis karena mampu melihat peta Indonesia secara lebih luas. "Mereka sudah bisa membaca peta kita, kalau bentrok kecil di sebuah desa kecil itu bukan berarti seluruh Indonesia tidak aman. Mereka sudah lebih teredukasi," katanya.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012