Kroasia sudah dua kali menapaki babak semifinal dalam lima partisipasi Piala Dunia sebelum ini termasuk mencapai final edisi 2018 di Rusia. Tiga kali mereka gagal melewati babak fase grup.
Tetapi kali ini mereka bisa menapaki jalan menuju fase knockout untuk ketiga kalinya ketika ditantang Kanada di Stadion Al Bayt dalam pertandingan keduanya di Grup F, Minggu malam nanti.
Banyak hal yang harus diperbaiki Kroasia khususnya ketajaman barisan serangnya yang hanya bisa membuat dua upaya tepat sasaran saat ditahan seri 0-0 oleh Maroko.
Hasil itu membuat mereka terpaut dua poin di bawah pemuncak klasemen Belgia yang menundukkan Kanada 1-0 pada hari Kroasia cuma bisa memetik satu poin dari laga melawan Maroko.
Jika kembali imbang, maka perjalanan Kroasia berikutnya akan semakin terjal, mengingat lawan terakhir yang dihadapinya adalah peringkat kedua dunia, Belgia.
Untuk itu, Kroasia menampilkan wajah lain yang lebih klinis saat menghadapi Kanada, karena jika tidak seperti ini maka mereka harus siap-siap menciptakan ironi besar dalam Piala Dunia 2022, yakni masuk arena dengan menyandang status juara grup kualifikasi Piala Dunia dan runner up Piala Dunia 2018 tapi malah terlempar lebih cepat dari kompetisi ini.
Untuk itu, Kroasia mesti meningkatkan performa, apalagi Kanada yang peringkat pertama grup kualifikasi Concacaf, tampil bagus saat melawan Belgia dalam Piala Dunia keduanya ini.
Pelatih Kroasia Zlatko Dalic berharap penampilan kurang tajam mereka saat menghadapi Maroko lebih karena soal terlambat panas, ketimbang karena ada masalah besar dalam fondasi skuad.
Dalic juga menghadapi kenyataan bahwa timnya saat ini selalu dibanding-bandingkan dengan skuad 2018 ketika mereka mencapai final sebelum dihentikan 2-4 oleh juara dunia Prancis di Moskow.
Dalic tak mau menoleh ke belakang. "Empat setengah tahun telah berlalu dan Kroasia memiliki tim nasional yang hampir seluruhnya baru... kita tak bisa membanding-bandingkan dua generasi pemain yang berbeda," kata Dalic seperti dikutip Reuters. "Kami siap untuk terus berjuang."
Kenyataannya Kroasia memang harus siap mengerahkan segalanya karena Kanada juga ingin menghidupkan peluangnya bertahan dalam turnamen ini.
Statusnya sebagai juara kualifikasi zona Concacaf di atas Meksiko dan Amerika Serikat mendapatkan penegasan saat melawan Belgia dalam pertandingan pertamanya.
Tim John Herdman membuat Belgia kerepotan yang bahkan nyaris menciptakan kejutan jika Alphonso Davies tidak gagal mengeksekusi penalti. Kanada terhenti hanya oleh sebuah gol Michy Batshuayi.
Kanada memang kalah, tapi penampilan melawan Belgia itu membuat Herdman yakin timnya tak memiliki rasa takut menghadapi tim-tim kuat, termasuk Kroasia.
Dalam zona Concacaf, mereka pernah mengalahkan tim-tim kuat seperti Meksiko dan Amerika Serikat. Jadi, tidak ada mereka tak bisa melakukannya lagi saat menghadapi Kroasia nanti.
Baca juga: Preview Piala Dunia 2022: Belgia lawan Maroko
Prediksi sebelas pemain pertama
Kroasia (4-3-3): Dominik Livakovic; Josif Juranovic, Dejan Lovren, Josko Gvardiol, Borna Sosa; Marcelo Brozovic, Luka Modric, Mateo Kovacic; Mario Pasalic, Marko Livaja, Ivan Perisic.
Kanada (3-4-3): Milan Borjan; Alistair Johnston, Steven Vitoria, Kamal Miller; Rochie Laryea, Atiba Hutchinson, Stephen Eustaquio, Alphonso Davies; Junior Hoilett, Jonathan David, Tajon Buchanan.
Skenario pertandingan
Sekalipun tidak kalah, Kroasia tampil sangat mengecewakan dalam pertandingan pertamanya melawan Maroko.
Ini karena mereka tak bisa menciptakan peluang gol yang berarti, seolah bertanding dalam kelas yang berbeda, seperti bukan Kroasia yang selama dikenal orang.
Lini pertahanan mereka memang tak begitu tersentuh oleh serangan Maroko, tetapi kekuatan mereka di sepertiga terakhir seolah lenyap tak berjejak.
Maroko justru lebih banyak menciptakan peluang padahal jauh lebih sedikit menguasai bola.
Pelatih Kroasia Zlatko Dalic tahu pasti soal ini. Dia tahu pasti keadaan itu tak boleh berlanjut saat melawan Kanada yang tampil menawan kala menghadapi Belgia yang difavoritkan menjuarai Grup F.
Untuk itu pekerjaan pertama Dalic adalah menajamkan kembali sistem serang mereka. Pemain-pemain depannya harus lebih klinis lagi.
Tetapi ini kemungkinan tidak membuat komposisi pemain Kroasia berubah besar. Lini pertahanan dan tengahnya kemungkinan akan sama seperti saat melawan Maroko.
Perubahan mungkin terjadi pada lini depannya, tetapi lebih karena striker Nikola Vlasic dikhawatirkan tidak terlalu bugar, bukan karena kinerjanya saat melawan Maroko.
Tetapi entah itu Vlasic atau bukan, Mario Pasalic dan Marko Livaja kini akan menemani Ivan Perisic di lini serang. Trio serang ini akan berusaha lebih klinis lagi, apalagi Kanada mungkin tak akan tampil sedefensif Maroko.
Trio lapangan tengah --Luka Modric, Marcelo Brozovic dan Mateo Kovacic-- juga sudah siap membantu mengasah kembali ketajaman timnya.
Demikian pula dengan duo bek tengah Josko Gvardiol dan Dejan Lovren tetap menjadi pelindung utama kiper Dominik Livakovic, dibantu Borna Sosa dan Josif Juranovic di kedua sayap pertahanan.
Kanada juga tidak akan merombak komposisi sebelas pemain pertamanya, karena mereka sudah tampil bagus saat menghadapi Belgia.
Baca juga: Kala alunan angklung mengajak kerumunan di Qatar berjoget
Secara mengejutkan mereka ternyata lebih mendikte Belgia dengan melepaskan 22 percobaan menembus gawang lawan yang tiga di antaranya tepat sasaran. Belgia hanya bisa membuat 9 upaya.
Rochie Laryea dan bintang Bayern Muencehen Alphonso Davies kembali menempati sayap pertahanan namun posisinya lebih maju sejajar dengan duo gelandang Atiba Hutchinson dan Stephen Eustaquio, yang memastikan Kanada berusaha kembali mengendalikan lalu lintas bola dan penciptaan peluang.
Mereka akan aktif membantu trio serang yang terdiri dari Junior Hoilett, Jonathan David, dan Tajon Buchanan menekan pertahanan Kroasia dalam formasi 3-4-3.
Sedangkan trio bek tengah Alistair Johnston, Steven Vitoria, dan Kamal Miller kembali menjadi pelindung utama kiper Milan Borjan.
Statistik penting kedua tim
Ini pertemuan pertama Kanada dengan Kroasia.
Kroasia mencapai semifinal dalam debut putaran final Piala Dunia 1998. Dua puluh tahun kemudian mereka mencapai final Piala Dunia 2018 untuk menyerah 2-4 kepada Prancis yang akhirnya juara dunia.
Kanada tidak pernah mencetak gol dalam Piala Dunia. Pada penampilan pertamanya dalam putaran final Piala Dunia 1986, mereka tersingkir sejak babak penyisihan grup tanpa gol tanpa mencetak satu pun gol.
Sebelum mencapai final 2018, Kroasia menjadi tim pertama dalam Piala Dunia yang balik mengalahkan lawannya setelah kebobolan lebih dulu dalam tiga pertandingan fase knockout berturut-turut.
Kanada menduduki puncak klasemen kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Concacaf setelah mencetak gol lebih banyak dan kebobolan paling sedikit dibandingkan dengan tim-tim Concacaf lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Tetapi kali ini mereka bisa menapaki jalan menuju fase knockout untuk ketiga kalinya ketika ditantang Kanada di Stadion Al Bayt dalam pertandingan keduanya di Grup F, Minggu malam nanti.
Banyak hal yang harus diperbaiki Kroasia khususnya ketajaman barisan serangnya yang hanya bisa membuat dua upaya tepat sasaran saat ditahan seri 0-0 oleh Maroko.
Hasil itu membuat mereka terpaut dua poin di bawah pemuncak klasemen Belgia yang menundukkan Kanada 1-0 pada hari Kroasia cuma bisa memetik satu poin dari laga melawan Maroko.
Jika kembali imbang, maka perjalanan Kroasia berikutnya akan semakin terjal, mengingat lawan terakhir yang dihadapinya adalah peringkat kedua dunia, Belgia.
Untuk itu, Kroasia menampilkan wajah lain yang lebih klinis saat menghadapi Kanada, karena jika tidak seperti ini maka mereka harus siap-siap menciptakan ironi besar dalam Piala Dunia 2022, yakni masuk arena dengan menyandang status juara grup kualifikasi Piala Dunia dan runner up Piala Dunia 2018 tapi malah terlempar lebih cepat dari kompetisi ini.
Untuk itu, Kroasia mesti meningkatkan performa, apalagi Kanada yang peringkat pertama grup kualifikasi Concacaf, tampil bagus saat melawan Belgia dalam Piala Dunia keduanya ini.
Pelatih Kroasia Zlatko Dalic berharap penampilan kurang tajam mereka saat menghadapi Maroko lebih karena soal terlambat panas, ketimbang karena ada masalah besar dalam fondasi skuad.
Dalic juga menghadapi kenyataan bahwa timnya saat ini selalu dibanding-bandingkan dengan skuad 2018 ketika mereka mencapai final sebelum dihentikan 2-4 oleh juara dunia Prancis di Moskow.
Dalic tak mau menoleh ke belakang. "Empat setengah tahun telah berlalu dan Kroasia memiliki tim nasional yang hampir seluruhnya baru... kita tak bisa membanding-bandingkan dua generasi pemain yang berbeda," kata Dalic seperti dikutip Reuters. "Kami siap untuk terus berjuang."
Kenyataannya Kroasia memang harus siap mengerahkan segalanya karena Kanada juga ingin menghidupkan peluangnya bertahan dalam turnamen ini.
Statusnya sebagai juara kualifikasi zona Concacaf di atas Meksiko dan Amerika Serikat mendapatkan penegasan saat melawan Belgia dalam pertandingan pertamanya.
Tim John Herdman membuat Belgia kerepotan yang bahkan nyaris menciptakan kejutan jika Alphonso Davies tidak gagal mengeksekusi penalti. Kanada terhenti hanya oleh sebuah gol Michy Batshuayi.
Kanada memang kalah, tapi penampilan melawan Belgia itu membuat Herdman yakin timnya tak memiliki rasa takut menghadapi tim-tim kuat, termasuk Kroasia.
Dalam zona Concacaf, mereka pernah mengalahkan tim-tim kuat seperti Meksiko dan Amerika Serikat. Jadi, tidak ada mereka tak bisa melakukannya lagi saat menghadapi Kroasia nanti.
Baca juga: Preview Piala Dunia 2022: Belgia lawan Maroko
Prediksi sebelas pemain pertama
Kroasia (4-3-3): Dominik Livakovic; Josif Juranovic, Dejan Lovren, Josko Gvardiol, Borna Sosa; Marcelo Brozovic, Luka Modric, Mateo Kovacic; Mario Pasalic, Marko Livaja, Ivan Perisic.
Kanada (3-4-3): Milan Borjan; Alistair Johnston, Steven Vitoria, Kamal Miller; Rochie Laryea, Atiba Hutchinson, Stephen Eustaquio, Alphonso Davies; Junior Hoilett, Jonathan David, Tajon Buchanan.
Skenario pertandingan
Sekalipun tidak kalah, Kroasia tampil sangat mengecewakan dalam pertandingan pertamanya melawan Maroko.
Ini karena mereka tak bisa menciptakan peluang gol yang berarti, seolah bertanding dalam kelas yang berbeda, seperti bukan Kroasia yang selama dikenal orang.
Lini pertahanan mereka memang tak begitu tersentuh oleh serangan Maroko, tetapi kekuatan mereka di sepertiga terakhir seolah lenyap tak berjejak.
Maroko justru lebih banyak menciptakan peluang padahal jauh lebih sedikit menguasai bola.
Pelatih Kroasia Zlatko Dalic tahu pasti soal ini. Dia tahu pasti keadaan itu tak boleh berlanjut saat melawan Kanada yang tampil menawan kala menghadapi Belgia yang difavoritkan menjuarai Grup F.
Untuk itu pekerjaan pertama Dalic adalah menajamkan kembali sistem serang mereka. Pemain-pemain depannya harus lebih klinis lagi.
Tetapi ini kemungkinan tidak membuat komposisi pemain Kroasia berubah besar. Lini pertahanan dan tengahnya kemungkinan akan sama seperti saat melawan Maroko.
Perubahan mungkin terjadi pada lini depannya, tetapi lebih karena striker Nikola Vlasic dikhawatirkan tidak terlalu bugar, bukan karena kinerjanya saat melawan Maroko.
Tetapi entah itu Vlasic atau bukan, Mario Pasalic dan Marko Livaja kini akan menemani Ivan Perisic di lini serang. Trio serang ini akan berusaha lebih klinis lagi, apalagi Kanada mungkin tak akan tampil sedefensif Maroko.
Trio lapangan tengah --Luka Modric, Marcelo Brozovic dan Mateo Kovacic-- juga sudah siap membantu mengasah kembali ketajaman timnya.
Demikian pula dengan duo bek tengah Josko Gvardiol dan Dejan Lovren tetap menjadi pelindung utama kiper Dominik Livakovic, dibantu Borna Sosa dan Josif Juranovic di kedua sayap pertahanan.
Kanada juga tidak akan merombak komposisi sebelas pemain pertamanya, karena mereka sudah tampil bagus saat menghadapi Belgia.
Baca juga: Kala alunan angklung mengajak kerumunan di Qatar berjoget
Secara mengejutkan mereka ternyata lebih mendikte Belgia dengan melepaskan 22 percobaan menembus gawang lawan yang tiga di antaranya tepat sasaran. Belgia hanya bisa membuat 9 upaya.
Rochie Laryea dan bintang Bayern Muencehen Alphonso Davies kembali menempati sayap pertahanan namun posisinya lebih maju sejajar dengan duo gelandang Atiba Hutchinson dan Stephen Eustaquio, yang memastikan Kanada berusaha kembali mengendalikan lalu lintas bola dan penciptaan peluang.
Mereka akan aktif membantu trio serang yang terdiri dari Junior Hoilett, Jonathan David, dan Tajon Buchanan menekan pertahanan Kroasia dalam formasi 3-4-3.
Sedangkan trio bek tengah Alistair Johnston, Steven Vitoria, dan Kamal Miller kembali menjadi pelindung utama kiper Milan Borjan.
Statistik penting kedua tim
Ini pertemuan pertama Kanada dengan Kroasia.
Kroasia mencapai semifinal dalam debut putaran final Piala Dunia 1998. Dua puluh tahun kemudian mereka mencapai final Piala Dunia 2018 untuk menyerah 2-4 kepada Prancis yang akhirnya juara dunia.
Kanada tidak pernah mencetak gol dalam Piala Dunia. Pada penampilan pertamanya dalam putaran final Piala Dunia 1986, mereka tersingkir sejak babak penyisihan grup tanpa gol tanpa mencetak satu pun gol.
Sebelum mencapai final 2018, Kroasia menjadi tim pertama dalam Piala Dunia yang balik mengalahkan lawannya setelah kebobolan lebih dulu dalam tiga pertandingan fase knockout berturut-turut.
Kanada menduduki puncak klasemen kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Concacaf setelah mencetak gol lebih banyak dan kebobolan paling sedikit dibandingkan dengan tim-tim Concacaf lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022