Denpasar (Antara Bali) - Direktur Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali dr Made Sugiharta Yasa mengatakan hasil pemeriksaan keliling secara rutin ke puskesmas kabupaten/kota telah menurunkan jumlah pasien yang harus menjalani rawat inap di RSJ.

"Sebelum adanya program pemeriksaan keliling, jumlah pasien dan kunjungan ke tempat kami seringkali melebihi kapasitas tempat tidur yang tersedia," katanya di sela-sela peringatan Hari Kesehatan Nasional di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan semenjak adanya mobil keliling dan petugas pemeriksaan kesehatan jiwa dari RSJ yang diterjunkan tiap hari dua mobil, maka orang dengan masalah gangguan kejiwaan (ODMK) yang dirawat inap di RSJ sekitar 280-290 orang, atau 80 persen dari kapasitas ruang RSJ.

Kapasitas RSJ yang berlokasi di Kabupaten Bangli itu, lanjut dia, secara total mampu menampung 350 pasien.

"Masyarakat Bali nampak sudah mulai sadar untuk memeriksakan gangguan kejiwaannya. Dulu mereka tidak mau berobat, tetapi sekarang tidak malu lagi," ucapnya.

Program pemeriksaan gangguan kejiwaan keliling ini, pada awal pelaksanaannnya (2011), yang memeriksakan diri sekitar 50 orang per bulan. Tetapi beberapa waktu terakhir menjadi rata-rata 1.100 orang per bulan.

Oleh karena itu, tingkat kunjungan pasien ke RSJ maupun yang dirawat inap menjadi berkurang karena sudah terlayani secara rutin melalui program pemeriksaan keliling. (LHS/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012