Denpasar (Antara Bali) - Realisasi perdagangan impor khusus batu permata, mutiara, logam mulia dan perhiasan imitasi lainnya ke Bali meningkat setiap bulannya seluruhnya 9,7 juta dolar AS Januari-Juli 2012.
Peneliti Ekonomi Madya Bank Indonesia Denpasar, Sunarto dalam laporan kajian ekonomi regional Bali di Denpasar Kamis menyebutkan, impor berbagai jenis permata itu, sejalan dengan perkembangan ekonomi daerah ini.
Pemasukan salah satu komponen perhiasan yang dikombinasikan dengan perak dan emas rata-rata 1,3 juta dolar per bulan, dan bahan baku aksesori tersebut setelah diolah kemudian diekspor kembali sesuai permintaan pasar.
Realisasi impor tersebut jauh lebih kecil dari pada perdagangan antarnegara perhiasan yang diproduksi pengrajin Pulau Dewata, sebab dalam waktu yang sama ekspor perhiasan daerah ini menghasilkan devisa sebesar 42,3 juta dolar.
Pengusaha Bali memerlukan mutiara, batu permata dan logam mulia dari luar negeri untuk memenuhi permintaan pasar mancanegara. "Kami mengimpor permata untuk diekspor kembali," kata Made Muliarta pengusaha di Denpasar.(*/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Peneliti Ekonomi Madya Bank Indonesia Denpasar, Sunarto dalam laporan kajian ekonomi regional Bali di Denpasar Kamis menyebutkan, impor berbagai jenis permata itu, sejalan dengan perkembangan ekonomi daerah ini.
Pemasukan salah satu komponen perhiasan yang dikombinasikan dengan perak dan emas rata-rata 1,3 juta dolar per bulan, dan bahan baku aksesori tersebut setelah diolah kemudian diekspor kembali sesuai permintaan pasar.
Realisasi impor tersebut jauh lebih kecil dari pada perdagangan antarnegara perhiasan yang diproduksi pengrajin Pulau Dewata, sebab dalam waktu yang sama ekspor perhiasan daerah ini menghasilkan devisa sebesar 42,3 juta dolar.
Pengusaha Bali memerlukan mutiara, batu permata dan logam mulia dari luar negeri untuk memenuhi permintaan pasar mancanegara. "Kami mengimpor permata untuk diekspor kembali," kata Made Muliarta pengusaha di Denpasar.(*/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012