Denpasar (Antara Bali) - Dinas Kesehatan Provinsi Bali mengingatkan masyarakat mengenai pentingnya melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai upaya mencegah terserang penyakit pada musim pancaroba.
"Pada peralihan musim dari kemarau ke penghujan, memang biasanya banyak penyakit yang akan muncul. Oleh karena itu kami harapkan masyarakat mulai waspada," kata Kepala Dinkes Bali dr Ketut Suarjaya di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, penyakit yang biasanya muncul di peralihan musim ini yakni demam berdarah, diare, dan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Khususnya demam berdarah, biasanya banyak muncul di daerah perkotaan dan permukiman padat.
Ia mengharapkan masyarakat yang tinggal di permukiman padat agar mewaspadai lingkungannya terutama pada saluran-saluran pembuangan yang telah mengering dan nantinya terendam air saat musim hujan.
Sedangkan untuk penyakit diare biasanya muncul pada wilayah yang belum memiliki sambungan air bersih atau mengandalkan sumber mata air atau dari sumur.
"Sumber air tersebut pada saat musim hujan biasanya mudah tercemar dan menimbulkan penyakit, ini biasanya terjadi di wilayah yang sumurnya dangkal dan air limbah hujan mudah masuk," katanya.
Di sisi lain, memasuki musim pancaroba ini, pihaknya mengakui sudah melakukan sosialisasi terhadap ancaman penyakit yang mungkin timbul pada masyarakat. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Pada peralihan musim dari kemarau ke penghujan, memang biasanya banyak penyakit yang akan muncul. Oleh karena itu kami harapkan masyarakat mulai waspada," kata Kepala Dinkes Bali dr Ketut Suarjaya di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, penyakit yang biasanya muncul di peralihan musim ini yakni demam berdarah, diare, dan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Khususnya demam berdarah, biasanya banyak muncul di daerah perkotaan dan permukiman padat.
Ia mengharapkan masyarakat yang tinggal di permukiman padat agar mewaspadai lingkungannya terutama pada saluran-saluran pembuangan yang telah mengering dan nantinya terendam air saat musim hujan.
Sedangkan untuk penyakit diare biasanya muncul pada wilayah yang belum memiliki sambungan air bersih atau mengandalkan sumber mata air atau dari sumur.
"Sumber air tersebut pada saat musim hujan biasanya mudah tercemar dan menimbulkan penyakit, ini biasanya terjadi di wilayah yang sumurnya dangkal dan air limbah hujan mudah masuk," katanya.
Di sisi lain, memasuki musim pancaroba ini, pihaknya mengakui sudah melakukan sosialisasi terhadap ancaman penyakit yang mungkin timbul pada masyarakat. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012