Bitung (Antara Bali) - Sekitar 80 persen dari 12 ribu hingga 15 ribu wisatawan domestik dan mancanegara yang datang ke Kota Bitung, Sulawesi Utara, bertujuan mengisi waktu luang untuk menyelam.
"Turis yang datang ke daerah kita umumnya ingin mengunjungi lokasi-lokasi penyelaman," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Bitung, Benny Lontoh, Sabtu.
Kedatangan turis yang umumnya berminat menikmati wisata selam itu, katanya, ada yang berlangsung lama, tetapi sebagian hanya beberapa hari. Mereka sebagian juga menginap di Manado, selain di hotel-hotel yang ada di Bitung.
"Lama waktunya tergantung dari batas waktu kunjungan turis itu sendiri," ujar Lontoh seraya menyebutkan, klasifikasi kunjungan para turis itu tergantung perjanjian dengan pihak travel yang menetapkan jadwalnya.
Sementara anggota DPRD Bitung, Boy Gumolung menilai pemerintah masih lemah dalam menangani permasalahan pariwisata itu. "Pemerintah susah mengontrol turis yang masuk Kota Bitung, karena hanya melalui travel di Manado. Mereka menggunakan kapal penyeberangan untuk diving, sehingga banyak objek wisata kita yang tidak dilihat," ujarnya.
Karena itu dia menyarankan, agar pemerintah Kota Bitung berkoordinasi dengan agen travel agar setiap turis yang datang dapat melalui transportasi darat dan melihat sisi lain objek wisata alam, wisata kuliner dan pantai, tidak hanya fokus untuk diving. Kan sayang banyak objek wisata tapi tidak diperkenalkan," kata Gumolung.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Turis yang datang ke daerah kita umumnya ingin mengunjungi lokasi-lokasi penyelaman," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Bitung, Benny Lontoh, Sabtu.
Kedatangan turis yang umumnya berminat menikmati wisata selam itu, katanya, ada yang berlangsung lama, tetapi sebagian hanya beberapa hari. Mereka sebagian juga menginap di Manado, selain di hotel-hotel yang ada di Bitung.
"Lama waktunya tergantung dari batas waktu kunjungan turis itu sendiri," ujar Lontoh seraya menyebutkan, klasifikasi kunjungan para turis itu tergantung perjanjian dengan pihak travel yang menetapkan jadwalnya.
Sementara anggota DPRD Bitung, Boy Gumolung menilai pemerintah masih lemah dalam menangani permasalahan pariwisata itu. "Pemerintah susah mengontrol turis yang masuk Kota Bitung, karena hanya melalui travel di Manado. Mereka menggunakan kapal penyeberangan untuk diving, sehingga banyak objek wisata kita yang tidak dilihat," ujarnya.
Karena itu dia menyarankan, agar pemerintah Kota Bitung berkoordinasi dengan agen travel agar setiap turis yang datang dapat melalui transportasi darat dan melihat sisi lain objek wisata alam, wisata kuliner dan pantai, tidak hanya fokus untuk diving. Kan sayang banyak objek wisata tapi tidak diperkenalkan," kata Gumolung.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012