Denpasar (Antara Bali) - Sejumlah elemen masyarakat Bali seperti pemuka agama, akademisi, politisi, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) membentuk posko yang dinamai Posko Keprihatinan Peristiwa Lampung pascabentrok antarwarga di Lampung Selatan.
"Posko itu tidak hanya untuk menghimpun sumbangsih anak-anak bangsa yang prihatin terhadap peristiwa berdarah di Lampung, tetapi juga sebagai wadah untuk mempertemukan rasa persaudaraan, kerukunan dalam satu bingkai NKRI," kata Koordinator posko I Wayan Sudirta di Denpasar, Sabtu.
Dalam posko itu dibentuk berupa struktur pengawas yang diisi oleh pendeta Hindu atau Sulinggih, Rektor, serta tokoh-tokoh dan pemuka masyarakat yang memiliki integritas dan reputasi yang baik di masyarakat. Sementara itu Pelaksana Harian Posko, Putu Wirata Dwikora menambahkan bahwa posko itu berlokasi di Jalan Diponegoro No. 114 Denpasar.
Ia menjelaskan bahwa saat ini posko tersebut lebih mengutamakan bantuan dalam bentuk dana karena lebih mudah untuk dikelola. Sedangkan bantuan dalam bentuk barang-barang kebutuhan, ia mengatakan bahwa posko tersebut belum memiliki gudang untuk menampung apabila ada barang sumbangan masyarakat.
Meskipun demikian pihaknya tidak menutup jika ada warga yang menyumbangkan barang bagi para korban pascabentrok di Lampung.
"Kalau ada yang menyumbang barang, nanti dikumpulkan, barang tersebut bisa dikoordinir agar pada saat penyerahan bisa diatur," katanya.(DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Posko itu tidak hanya untuk menghimpun sumbangsih anak-anak bangsa yang prihatin terhadap peristiwa berdarah di Lampung, tetapi juga sebagai wadah untuk mempertemukan rasa persaudaraan, kerukunan dalam satu bingkai NKRI," kata Koordinator posko I Wayan Sudirta di Denpasar, Sabtu.
Dalam posko itu dibentuk berupa struktur pengawas yang diisi oleh pendeta Hindu atau Sulinggih, Rektor, serta tokoh-tokoh dan pemuka masyarakat yang memiliki integritas dan reputasi yang baik di masyarakat. Sementara itu Pelaksana Harian Posko, Putu Wirata Dwikora menambahkan bahwa posko itu berlokasi di Jalan Diponegoro No. 114 Denpasar.
Ia menjelaskan bahwa saat ini posko tersebut lebih mengutamakan bantuan dalam bentuk dana karena lebih mudah untuk dikelola. Sedangkan bantuan dalam bentuk barang-barang kebutuhan, ia mengatakan bahwa posko tersebut belum memiliki gudang untuk menampung apabila ada barang sumbangan masyarakat.
Meskipun demikian pihaknya tidak menutup jika ada warga yang menyumbangkan barang bagi para korban pascabentrok di Lampung.
"Kalau ada yang menyumbang barang, nanti dikumpulkan, barang tersebut bisa dikoordinir agar pada saat penyerahan bisa diatur," katanya.(DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012