Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta masyarakat Pulau Dewata jangan terpancing melakukan tindakan anarkis menyikapi konflik yang terjadi di Lampung Selatan.

"Kita jangan terpancing dengan tindakan anarkis, semua prihatin, semua solider. Tetapi jangan menggunakan cara-cara anarkis karena itu tidak akan menyelesaikan persoalan," katanya di sela Pasamuhan Agung IV Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Bali, di Denpasar, Sabtu.

Menurut dia, tindakan anarkis justru akan memperkeruh masalah dan persoalan menjadi lebih panjang. Ia mengajak masyarakat agar  percaya kepada para pimpinan dan para tokoh, akan mengambil langkah-langkah terbaik dalam penyelesaian konflik.

Ia sebenarnya ingin cepat menengok warga etnis Bali di Desa Balinuraga, Lampung Selatan, hanya saja tentu harus ada manfaat optimal dari kunjungan yang dilakukan tersebut. Pihaknya sampai saat ini masih menunggu sinyal dari Gubernur Lampung.

"Kalau sudah bertemu dengan Gubernur Lampung, masyarakat di sana yang terwakili, Mendagri, serta perwakilan dari Bali dengan segenap unsurnya, menurut saya itu yang paling komprehensif," ucapnya.

Direncanakan dari Bali, ia akan berangkat dengan mengikutsertakan unsur DPRD, Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP), dan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali.

Terkait tawaran solusi, mantan Kapolda Bali ini menekankan penyelesaiannya tidak boleh pecah dari NKRI, menghormati prinsip empat pilar kebangsaan, serta menghargai bahwa setiap warga negara Indonesia berhak hidup dimana saja di wilayah Tanah Air.

Sementara itu, Ketua MUDP Bali Jero Gede Putus Suwena Upadhesa pada acara Pasamuhan Agung (rapat) tersebut juga memimpin doa bersama  untuk para korban bentrok Lampung Selatan.

"Kami sangat mengharapkan penyelesaian kasus Lampung dengan cara-cara ketatanegaraan karena pada dasarnya negara harus melindungi rakyatnya," ucap Suwena.(LHS/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012