Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengatakan santri harus ikut berperan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada tahun politik sekarang ini.
"Santri harus berperan menjaga agar perbedaan aspirasi politik tidak menimbulkan konflik di masyarakat. Fanatisme kelompok, fanatisme capres, jangan sampai menganggap yang tidak sesuai aspirasi dianggap musuh," ujar Wapres.
Hal itu disampaikan Wapres usai meluncurkan Beasiswa Santri Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) 2022 di Istana Wapres, Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Wapres Ma'aruf luncurkan Beasiswa Santri Baznas 2022
Menurut Wapres, santri harus menjaga agar tidak ada isu politik yang memecah-belah. Di sisi lain, dia mengharapkan kalangan partai politik untuk menjaga dan menahan diri agar tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bisa menimbulkan permusuhan.
"Karena di bawah bisa lebih parah, bisa lebih tajam permusuhannya. Ini harus kita jaga. Santri sesuai tugasnya harus mengawal negara ini supaya tetap aman, masyarakat tidak bermusuhan, semua tetap bersaudara," ujarnya.
Baca juga: Hari Santri, bela negara, dan radikal digital
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Santri harus berperan menjaga agar perbedaan aspirasi politik tidak menimbulkan konflik di masyarakat. Fanatisme kelompok, fanatisme capres, jangan sampai menganggap yang tidak sesuai aspirasi dianggap musuh," ujar Wapres.
Hal itu disampaikan Wapres usai meluncurkan Beasiswa Santri Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) 2022 di Istana Wapres, Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Wapres Ma'aruf luncurkan Beasiswa Santri Baznas 2022
Menurut Wapres, santri harus menjaga agar tidak ada isu politik yang memecah-belah. Di sisi lain, dia mengharapkan kalangan partai politik untuk menjaga dan menahan diri agar tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bisa menimbulkan permusuhan.
"Karena di bawah bisa lebih parah, bisa lebih tajam permusuhannya. Ini harus kita jaga. Santri sesuai tugasnya harus mengawal negara ini supaya tetap aman, masyarakat tidak bermusuhan, semua tetap bersaudara," ujarnya.
Baca juga: Hari Santri, bela negara, dan radikal digital
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022