Menyusul surat edaran dari Kementerian Kesehatan, RSU Negara, Kabupaten Jembrana, Bali menghentikan penggunaan obat sirop.
"Kami mengikuti surat edaran serta imbauan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia. Untuk sementara pemberian obat sirop kepada pasien dihentikan sampai ada instruksi lebih lanjut," kata Direktur RSU Negara dr Ni Putu Eka Indrawati saat dikonfirmasi Rabu.
Ia mengatakan, juga menerapkan konsultasi kepada dokter spesialis anak terkait pemberian obat.
Karena ada larangan dari Kementerian Kesehatan, meskipun masih ada ketersediaan, penggunaan obat sirop anak dihentikan dan untuk pemesanan selanjutnya ditunda.
Baca juga: IDAI Bali rekomendasikan obat puyer gantikan obat sirop
"Meski masih ada stok tidak akan kami gunakan, sementara untuk pesanan obat sirop yang baru kami tunda dulu," katanya.
Meskipun tidak bisa menggunakan obat sirop, ia menegaskan, ketersediaan jenis obat lain untuk anak masih mencukupi.
"Ini kami terus berkoordinasi terkait hal tersebut. Yang jelas keamanan dan kesehatan pasien menjadi prioritas kami," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Jembrana dr Made Dwipayana yang dikonfirmasi lewat aplikasi pesan terkait pengawasan obat sirup yang beredar di kabupaten ini belum memberikan jawaban.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Kami mengikuti surat edaran serta imbauan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia. Untuk sementara pemberian obat sirop kepada pasien dihentikan sampai ada instruksi lebih lanjut," kata Direktur RSU Negara dr Ni Putu Eka Indrawati saat dikonfirmasi Rabu.
Ia mengatakan, juga menerapkan konsultasi kepada dokter spesialis anak terkait pemberian obat.
Karena ada larangan dari Kementerian Kesehatan, meskipun masih ada ketersediaan, penggunaan obat sirop anak dihentikan dan untuk pemesanan selanjutnya ditunda.
Baca juga: IDAI Bali rekomendasikan obat puyer gantikan obat sirop
"Meski masih ada stok tidak akan kami gunakan, sementara untuk pesanan obat sirop yang baru kami tunda dulu," katanya.
Meskipun tidak bisa menggunakan obat sirop, ia menegaskan, ketersediaan jenis obat lain untuk anak masih mencukupi.
"Ini kami terus berkoordinasi terkait hal tersebut. Yang jelas keamanan dan kesehatan pasien menjadi prioritas kami," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Jembrana dr Made Dwipayana yang dikonfirmasi lewat aplikasi pesan terkait pengawasan obat sirup yang beredar di kabupaten ini belum memberikan jawaban.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022