Denpasar (Antara Bali) - Koperasi simpan pinjam Tritunggal Tuka, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, yang dirintis sejak 14 tahun silam kini memiliki aset sebesar Rp28 miliar.
"Pada awal merintis wadah perekonomian tersebut tahun 1995 keanggotaannya terbatas di kalangan umat Kristen setempat, namun kini diterima kalangan masyarakat luas," kata Ketua Koperasi Tritunggal Tuka, Ketut Jack Mudastra di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, keanggotaan koperasi itu pada awalnya tidak lebih dari 25 orang, namun sekarang telah mencapai 2.300 orang.
Meskipun masih terbatas pada koperasi simpan pinjam, namun koperasi itu telah memiliki dua kantor cabang, masing-masing di Krobokan, Kabupaten Badung dan Melaya, Kabupaten Jembrana.
Jack Mudastra menjelaskan, koperasi yang dikelola atas azas kebersamaan dan kepercayaan itu memberikan dana sosial dan asuransi kepada setiap anggota.
Dana sosial tersebut antara lain bantuan kesehatan bagi warga yang dirawat di rumah sakit maupun asuransi bagi anggota yang meninggal dunia.
Selain itu, katanya, pihaknya juga memberikan bantuan pendidikan kepada anak-anak yang orang tuanya menjadi anggota koperasi saat memasuki jenjang pendidikan baru.
Bantuan pendidikan diberikan saat masuk taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), SMP, SMA hingga perguruan tinggi yang besarnya bervariasi Rp150.000 sampai Rp250.000 per orang.
Jack Mudastra menjelaskan, usaha simpan pinjam dalam bentuk penyaluran kredit khusus bagi anggota itu umumnya tidak menghadapi kendala, karena berjalan lancar dengan tunggakan yang relatif kecil.
Keuntungan koperasi setiap akhir tahun dikembalikan kepada anggota dalam bentuk sisa hasil usaha, tutur Jack Mudastra yang juga Ketua Dewan Gereja Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2009
"Pada awal merintis wadah perekonomian tersebut tahun 1995 keanggotaannya terbatas di kalangan umat Kristen setempat, namun kini diterima kalangan masyarakat luas," kata Ketua Koperasi Tritunggal Tuka, Ketut Jack Mudastra di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, keanggotaan koperasi itu pada awalnya tidak lebih dari 25 orang, namun sekarang telah mencapai 2.300 orang.
Meskipun masih terbatas pada koperasi simpan pinjam, namun koperasi itu telah memiliki dua kantor cabang, masing-masing di Krobokan, Kabupaten Badung dan Melaya, Kabupaten Jembrana.
Jack Mudastra menjelaskan, koperasi yang dikelola atas azas kebersamaan dan kepercayaan itu memberikan dana sosial dan asuransi kepada setiap anggota.
Dana sosial tersebut antara lain bantuan kesehatan bagi warga yang dirawat di rumah sakit maupun asuransi bagi anggota yang meninggal dunia.
Selain itu, katanya, pihaknya juga memberikan bantuan pendidikan kepada anak-anak yang orang tuanya menjadi anggota koperasi saat memasuki jenjang pendidikan baru.
Bantuan pendidikan diberikan saat masuk taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), SMP, SMA hingga perguruan tinggi yang besarnya bervariasi Rp150.000 sampai Rp250.000 per orang.
Jack Mudastra menjelaskan, usaha simpan pinjam dalam bentuk penyaluran kredit khusus bagi anggota itu umumnya tidak menghadapi kendala, karena berjalan lancar dengan tunggakan yang relatif kecil.
Keuntungan koperasi setiap akhir tahun dikembalikan kepada anggota dalam bentuk sisa hasil usaha, tutur Jack Mudastra yang juga Ketua Dewan Gereja Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2009