Kepala BPBD Provinsi Bali I Made Rentin saat menegaskan kesiapan pihaknya dalam menangani dan membebaskan Bali dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kepada Tim Pertanian Australia dalam pertemuan di Denpasar, Kamis.
"Kami dari BPBD Provinsi Bali membentuk tim reaksi cepat sudah turun ke beberapa daerah berbasis kecamatan untuk melakukan penyemprotan terhadap hewan dan ternak warga," kata Rentin di hadapan Tim Pertanian Australia.
Ia menyampaikan bahwa ini merupakan hal rutin yang dilakukan agar tidak terjadi pengembangan drastis terhadap penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak, selain itu terkait PMK Rentin menargetkan agar 80 persen hewan ternak mendapat suntikan vaksin pada penghujung Oktober 2022.
"Sejumlah upaya dilakukan bersama tim reaksi cepat dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali dan seluruh Kabupaten se-Bali untuk mencapai target 80 persen penanganan vaksinasi maksimal di tanggal 26 Oktober mendatang," ujar Rentin.
Di depan tim dari negara Australia, Kalaksa BPBD Provinsi Bali ini menambahkan bahwa upaya lainnya adalah dengan penguatan biosecurity. Proses biosecurity tersebut menjadi tugas bersama antara dinas terkait di Pemprov Bali dan balai karantina.
Untuk itu diperlukan juga tenaga tambahan untuk memberikan vaksinasi kepada hewan kaki empat seperti sapi, babi, kambing, dan kerbau, penambahan vaksinator ini menjadi upaya percepatan dalam membagi tugas, kata Rentin.
"Dengan semakin banyaknya vaksinator tambahan maka penanganan Hewan Rentan PMK (HRP) akan lebih cepat tertangani dan ditanggulangi," ujar Kepala BPBD Provinsi Bali itu.
Ia menyebut hingga kini Bali dengan jumlah hewan ternak sapi, kerbau, kambing dan babi sebanyak 858.971 populasi berhasil divaksin sebanyak 194.032 atau rata-rata 6.468 per hari.
Rentin menyebut hal yang tak terpisahkan dari vaksinasi adalah pengawasan terhadap lalu lintas hewan ternak tersebut, apalagi saat ini akses penjualan hewan ke luar Pulau Dewata telah mendapat lampu hijau.
"Pengawasan terhadap pintu masuk Bali, baik Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Padangbai, Pelabuhan Benoa, maupun Bandara Internasional Ngurah Rai juga menjadi prioritas utama. Balai karantina pertanian yang merupakan representasi dari Kementerian Pertanian, sesuai arahan Menkomarves harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari angkasa pura dan otoritas bandara karena menjadi tugas penting untuk memutuskan perkembangan PMK," kata dia.
Dalam rapat koordinasi menjelang KTT G20 yang dipimpin Menko Marinvest Luhut BP di Badung-Bali (4/10), pemerintah menargetkan capaian vaksinasi PMK hingga 80-90 persen menjelang pelaksanaan KTT G20.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Kami dari BPBD Provinsi Bali membentuk tim reaksi cepat sudah turun ke beberapa daerah berbasis kecamatan untuk melakukan penyemprotan terhadap hewan dan ternak warga," kata Rentin di hadapan Tim Pertanian Australia.
Ia menyampaikan bahwa ini merupakan hal rutin yang dilakukan agar tidak terjadi pengembangan drastis terhadap penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak, selain itu terkait PMK Rentin menargetkan agar 80 persen hewan ternak mendapat suntikan vaksin pada penghujung Oktober 2022.
"Sejumlah upaya dilakukan bersama tim reaksi cepat dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali dan seluruh Kabupaten se-Bali untuk mencapai target 80 persen penanganan vaksinasi maksimal di tanggal 26 Oktober mendatang," ujar Rentin.
Di depan tim dari negara Australia, Kalaksa BPBD Provinsi Bali ini menambahkan bahwa upaya lainnya adalah dengan penguatan biosecurity. Proses biosecurity tersebut menjadi tugas bersama antara dinas terkait di Pemprov Bali dan balai karantina.
Untuk itu diperlukan juga tenaga tambahan untuk memberikan vaksinasi kepada hewan kaki empat seperti sapi, babi, kambing, dan kerbau, penambahan vaksinator ini menjadi upaya percepatan dalam membagi tugas, kata Rentin.
"Dengan semakin banyaknya vaksinator tambahan maka penanganan Hewan Rentan PMK (HRP) akan lebih cepat tertangani dan ditanggulangi," ujar Kepala BPBD Provinsi Bali itu.
Ia menyebut hingga kini Bali dengan jumlah hewan ternak sapi, kerbau, kambing dan babi sebanyak 858.971 populasi berhasil divaksin sebanyak 194.032 atau rata-rata 6.468 per hari.
Rentin menyebut hal yang tak terpisahkan dari vaksinasi adalah pengawasan terhadap lalu lintas hewan ternak tersebut, apalagi saat ini akses penjualan hewan ke luar Pulau Dewata telah mendapat lampu hijau.
"Pengawasan terhadap pintu masuk Bali, baik Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Padangbai, Pelabuhan Benoa, maupun Bandara Internasional Ngurah Rai juga menjadi prioritas utama. Balai karantina pertanian yang merupakan representasi dari Kementerian Pertanian, sesuai arahan Menkomarves harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari angkasa pura dan otoritas bandara karena menjadi tugas penting untuk memutuskan perkembangan PMK," kata dia.
Dalam rapat koordinasi menjelang KTT G20 yang dipimpin Menko Marinvest Luhut BP di Badung-Bali (4/10), pemerintah menargetkan capaian vaksinasi PMK hingga 80-90 persen menjelang pelaksanaan KTT G20.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022