Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Puspayoga memuji penyelenggaraan Parade Kebaya Nusantara 2022 di Puri Agung Tabanan, Sabtu.
Didampingi Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya, Menteri Ayu Bintang Puspayoga menyaksikan Parade Kebaya Nusantara yang diikuti 700 orang perwakilan PKK se-Kecamatan Tabanan berjumlah 500 orang, sisanya dari perwakilan kampus, sekolah dan komunitas.
"Parade Kebaya Nusantara ini mempunyai makna sebagai kegiatan dari pelestarian penggunaan Kebaya. Visi dari kegiatan tersebut juga sebagai bentuk untuk melestarikan kebaya sebagai busana dan budaya tradisional Indonesia," kata Menteri Ayu Bintang Puspayoga.
Baca juga: Bupati Tabanan rancang pendapatan Rp1,744 triliun dalam APBD 2023
Ketika bicara masalah penggunaan kebaya, ia menyatakan hal itu bukan hanya melestarikan budaya, tapi bagaimana menghidupkan perekonomian bangsa melalui UMKM.
"Karena kita tahu bahwa 65 juta UMKM di Indonesia itu ada 64 juta dari usaha mikro dan dari sana ada 60 persen UMKM yang dikelola dan dimiliki oleh perempuan, kalau penggunaan kebaya bergeliat berarti pemberdayaan perekonomian perempuan juga bergeliat," kata Menteri PPPA Ayu Bintang Puspayoga.
Pihaknya menyosialisasikan agar komitmen melestarikan budaya bisa semakin kuat dengan merawat dan menggunakannya.
“Tidak hanya digunakan pada acara-acara resmi, tapi bisa digunakan di segala usia, segala kesempatan dan segala tempat," katanya.
Sementara itu, didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Ida Cokorda Anglurah, Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya menambahkan pelestarian kebaya sebagai bentuk jatidiri perempuan Indonesia.
“Saya sangat bangga serta mendukung diadakannya parade budaya ini, sebab ditujukan untuk menyosialisasikan penggunaan kebaya sebagai warisan budaya, terlebih kegiatan ini sangat selaras dengan visi kabupaten Tabanan menuju Tabanan era baru yang aman, unggul dan madani (AUM) dalam bidang adat, agama, tradisi dan seni budaya," katanya.
Baca juga: Prodi MAH Poltepar Bali adakan Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan di Desa Wisata Pinge
Menurut Bupati, Ketua Dekranasda Tabanan sudah berulang kali mengadakan kegiatan untuk memperkenalkan kearifan lokal khas Tabanan salah satunya kebaya, maka dirinya pun mengajak 400,000 masyarakat Tabanan untuk ikut mendukung dan memajukan pelestarian Kebaya ini.
"Sebab bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal jatidirinya," kata Bupati yang juga turut melakukan penandatanganan terhadap draft perjanjian berisi penetapan Hari Kebaya Nasional, sekaligus mendukung usulan penetapan kebaya sebagai warisan budaya tak benda dunia ke UNESCO.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Didampingi Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya, Menteri Ayu Bintang Puspayoga menyaksikan Parade Kebaya Nusantara yang diikuti 700 orang perwakilan PKK se-Kecamatan Tabanan berjumlah 500 orang, sisanya dari perwakilan kampus, sekolah dan komunitas.
"Parade Kebaya Nusantara ini mempunyai makna sebagai kegiatan dari pelestarian penggunaan Kebaya. Visi dari kegiatan tersebut juga sebagai bentuk untuk melestarikan kebaya sebagai busana dan budaya tradisional Indonesia," kata Menteri Ayu Bintang Puspayoga.
Baca juga: Bupati Tabanan rancang pendapatan Rp1,744 triliun dalam APBD 2023
Ketika bicara masalah penggunaan kebaya, ia menyatakan hal itu bukan hanya melestarikan budaya, tapi bagaimana menghidupkan perekonomian bangsa melalui UMKM.
"Karena kita tahu bahwa 65 juta UMKM di Indonesia itu ada 64 juta dari usaha mikro dan dari sana ada 60 persen UMKM yang dikelola dan dimiliki oleh perempuan, kalau penggunaan kebaya bergeliat berarti pemberdayaan perekonomian perempuan juga bergeliat," kata Menteri PPPA Ayu Bintang Puspayoga.
Pihaknya menyosialisasikan agar komitmen melestarikan budaya bisa semakin kuat dengan merawat dan menggunakannya.
“Tidak hanya digunakan pada acara-acara resmi, tapi bisa digunakan di segala usia, segala kesempatan dan segala tempat," katanya.
Sementara itu, didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Ida Cokorda Anglurah, Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya menambahkan pelestarian kebaya sebagai bentuk jatidiri perempuan Indonesia.
“Saya sangat bangga serta mendukung diadakannya parade budaya ini, sebab ditujukan untuk menyosialisasikan penggunaan kebaya sebagai warisan budaya, terlebih kegiatan ini sangat selaras dengan visi kabupaten Tabanan menuju Tabanan era baru yang aman, unggul dan madani (AUM) dalam bidang adat, agama, tradisi dan seni budaya," katanya.
Baca juga: Prodi MAH Poltepar Bali adakan Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan di Desa Wisata Pinge
Menurut Bupati, Ketua Dekranasda Tabanan sudah berulang kali mengadakan kegiatan untuk memperkenalkan kearifan lokal khas Tabanan salah satunya kebaya, maka dirinya pun mengajak 400,000 masyarakat Tabanan untuk ikut mendukung dan memajukan pelestarian Kebaya ini.
"Sebab bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal jatidirinya," kata Bupati yang juga turut melakukan penandatanganan terhadap draft perjanjian berisi penetapan Hari Kebaya Nasional, sekaligus mendukung usulan penetapan kebaya sebagai warisan budaya tak benda dunia ke UNESCO.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022