Mantan lifter Indonesia Citra Febrianti secara resmi akan menerima medali perak Olimpiade 2012 London dalam acara seremoni di Plaza Timur, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (18/9).
Dalam keterangan resmi Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Jakarta, Sabtu, pengalungan medali kepada Citra rencananya akan diserahkan oleh salah satu anggota IOC Erick Thohir.
Citra, yang saat itu berada di posisi empat kelas 53kg putri Olimpiade London, berhak atas realokasi medali perak dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) setelah IOC mendiskualifikasi peraih medali emas Zulfiya Chinshanlo dari Kazakhstan pada 19 Oktober 2016 serta peraih perunggu Cristina Iovu asal Moldova pada 10 November 2016.
Kedua lifter itu terbukti positif doping berdasarkan klasifikasi baru Federasi Angkat Besi Internasional (IWF).
Setelah berjuang hampir tiga tahun, Citra akhirnya akan mendapat haknya sebagai peraih medali Olimpiade. Terkait penyerahan realokasi medali Olimpiade, IOC memberikan aturan agar medali diserahkan secara seremonial sebagai bentuk penghargaan terhadap prestasi atlet yang benar-benar bersih dari doping.
"Rasanya campur aduk. Satu sisi senang karena penantian saya segera terwujud, satu sisi saya merasa ini seperti perpisahan saya dari olahraga," kata Citra.
"Saya senang akhirnya komplit mendapatkan medali dan piagam olahraga juga. Sekaligus sedih karena saya naik peringkat, tetapi saya tidak ada potret kenangan saat saya ada di atas podium di London," tambah dia.
Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari memuji kegigihan Citra untuk mendapatkan medali perak Olimpiade London. Ia juga mengapresiasi perjuangan dia yang telah membuktikan bahwa tidak ada pengorbanan yang sia-sia bagi seorang atlet yang telah bertanding dengan jujur dan bersih tanpa doping.
"Sekali lagi, setelah penantian panjang Citra mendapatkan medalinya. Apa yang dicontohkan Citra merupakan bagian dari nilai-nilai yang ada di Piagam Olimpiade, salah satunya kejujuran dengan tidak menggunakan doping," kata Okto.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Dalam keterangan resmi Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Jakarta, Sabtu, pengalungan medali kepada Citra rencananya akan diserahkan oleh salah satu anggota IOC Erick Thohir.
Citra, yang saat itu berada di posisi empat kelas 53kg putri Olimpiade London, berhak atas realokasi medali perak dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) setelah IOC mendiskualifikasi peraih medali emas Zulfiya Chinshanlo dari Kazakhstan pada 19 Oktober 2016 serta peraih perunggu Cristina Iovu asal Moldova pada 10 November 2016.
Kedua lifter itu terbukti positif doping berdasarkan klasifikasi baru Federasi Angkat Besi Internasional (IWF).
Setelah berjuang hampir tiga tahun, Citra akhirnya akan mendapat haknya sebagai peraih medali Olimpiade. Terkait penyerahan realokasi medali Olimpiade, IOC memberikan aturan agar medali diserahkan secara seremonial sebagai bentuk penghargaan terhadap prestasi atlet yang benar-benar bersih dari doping.
"Rasanya campur aduk. Satu sisi senang karena penantian saya segera terwujud, satu sisi saya merasa ini seperti perpisahan saya dari olahraga," kata Citra.
"Saya senang akhirnya komplit mendapatkan medali dan piagam olahraga juga. Sekaligus sedih karena saya naik peringkat, tetapi saya tidak ada potret kenangan saat saya ada di atas podium di London," tambah dia.
Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari memuji kegigihan Citra untuk mendapatkan medali perak Olimpiade London. Ia juga mengapresiasi perjuangan dia yang telah membuktikan bahwa tidak ada pengorbanan yang sia-sia bagi seorang atlet yang telah bertanding dengan jujur dan bersih tanpa doping.
"Sekali lagi, setelah penantian panjang Citra mendapatkan medalinya. Apa yang dicontohkan Citra merupakan bagian dari nilai-nilai yang ada di Piagam Olimpiade, salah satunya kejujuran dengan tidak menggunakan doping," kata Okto.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022