Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya mengajak jajaran OPD untuk menjabarkan langkah dalam mempercepat pengendalian inflasi selama empat bulan ke depan dengan melakukan survei harga pasar secara rutin dan melakukan pasar rakyat di wilayah setempat.
"Langkah strategis untuk percepatan pengendalian inflasi di Bali melalui keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi," katanya saat menghadiri High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Bali di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Selasa.
Menghadapi kenaikan tersebut, upaya percepatan pengendalian inflasi di Kabupaten Tabanan dengan melakukan penanaman cabai sejumlah 10 hektare di Desa Rejasa, mengingat penyumbang inflasi berasal dari volatile foods (komoditas hortikultura).
Guna menjangkau harga, Pemkab Tabanan melakukan ragam kegiatan seperti melakukan survei harga pasar secara rutin dan melakukan pasar rakyat di wilayah di Tabanan, seperti pameran penjualan komoditas pertanian.
Baca juga: Pemkab Tabanan relokasi patung ikonik ke Taman Bung Karno
Menurut Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya, berdasarkan data dari Diskepa 2022, dari 20 jenis komoditas pangan di Kabupaten Tabanan pada bulan Agustus 2022, terdapat tiga jenis komoditas yang stoknya kurang yaitu cabai rawit, jeruk, dan pisang.
Penyumbang inflasi tertinggi adalah cabai. Hasil survei harga di Pasar Dauh Pala, Tabanan, harga komoditas pada 5 September 2022 terdapat kenaikan pada empat komoditas pangan dan yang tertinggi ialah cabai rawit merah yang naik Rp5.000, dari yang sebelumnya Rp45.000 per kilogram menjadi Rp50.000 per kilogram.
Pemkab Tabanan mengadakan Rp13.300 bibit cabai yang akan diserahkan kepada desa di Kabupaten Tabanan dengan rincian masing-masing sebanyak 100 buah bibit.
Gede Sanjaya menambahkan program ini menggandeng tim penggerak PKK untuk ditanam di pekarangan rumah masyarakat. Pihaknya akan melakukan pemantauan harga pasar dengan melalui aplikasi Sigapura di Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Baca juga: Pemkab Tabanan sabet "Universal Health Coverage (UHC) 2022"
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Langkah strategis untuk percepatan pengendalian inflasi di Bali melalui keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi," katanya saat menghadiri High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Bali di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Selasa.
Menghadapi kenaikan tersebut, upaya percepatan pengendalian inflasi di Kabupaten Tabanan dengan melakukan penanaman cabai sejumlah 10 hektare di Desa Rejasa, mengingat penyumbang inflasi berasal dari volatile foods (komoditas hortikultura).
Guna menjangkau harga, Pemkab Tabanan melakukan ragam kegiatan seperti melakukan survei harga pasar secara rutin dan melakukan pasar rakyat di wilayah di Tabanan, seperti pameran penjualan komoditas pertanian.
Baca juga: Pemkab Tabanan relokasi patung ikonik ke Taman Bung Karno
Menurut Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya, berdasarkan data dari Diskepa 2022, dari 20 jenis komoditas pangan di Kabupaten Tabanan pada bulan Agustus 2022, terdapat tiga jenis komoditas yang stoknya kurang yaitu cabai rawit, jeruk, dan pisang.
Penyumbang inflasi tertinggi adalah cabai. Hasil survei harga di Pasar Dauh Pala, Tabanan, harga komoditas pada 5 September 2022 terdapat kenaikan pada empat komoditas pangan dan yang tertinggi ialah cabai rawit merah yang naik Rp5.000, dari yang sebelumnya Rp45.000 per kilogram menjadi Rp50.000 per kilogram.
Pemkab Tabanan mengadakan Rp13.300 bibit cabai yang akan diserahkan kepada desa di Kabupaten Tabanan dengan rincian masing-masing sebanyak 100 buah bibit.
Gede Sanjaya menambahkan program ini menggandeng tim penggerak PKK untuk ditanam di pekarangan rumah masyarakat. Pihaknya akan melakukan pemantauan harga pasar dengan melalui aplikasi Sigapura di Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Baca juga: Pemkab Tabanan sabet "Universal Health Coverage (UHC) 2022"
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022