Kuta (Antara Bali) - Sebanyak 150 peselancar dari Indonesia dan Australia melakukan peringatan tragedi bom Bali 2001 dengan berkumpul dan melakukan perenungan serta doa bersama di kawasan wisata internasional Pantai Kuta, Jumat sore.

"Sebelum melakukan renungan dan doa bersama ratusan peselancar itu akan melakukan "paddle for peace" yakni bentuk penghormatan kepada para korban bom Bali dengan cara meluncur ke tengah laut kemudian membentuk lingkaran, setelah itu menaburkan bunga," kata IGN Tresna selaku koordinator acara perenungan.

Acara peringatan tragedi kemanusiaan yang kesepuluh kalinya itu kemudian dilanjutkan dengan kegiatan melepas 202 anak penyu laut atau tukik, masih oleh para peselancar yang biasa memanfaatkan Pantai Kuta untuk berselancar.

Dia menambahkan, acara perenungan dilanjutkan dengan menyalakan 202 lili dan 12 obor. Angka tersebut dipilih sesuai dengan jumlah korban jiwa akibat aksi terorisme tersebut. "Jadi acara renungan sebagai bentuk peringatan bom Bali tahun ini diawali dengan doa, dilanjutkan dengan 'paddle for peace' oleh para peselancar, melepas tukik, dan menyalakan 202 lilin serta 12 obor," ujarnya.
    
Menurut dia, kegiatan perenungan pada kali ini dilaksanakan sedikit berbeda dan tetap dipertahankan menjadi rangkaian kegiatan dari Kuta Karnival X.(IGT/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012