Pemerintah Kabupaten Karangasem menandatangani berita acara serah terima pengelolaan sementara tiga jalur jaringan transmisi dan distribusi jaringan pipa Telaga Waja yang merupakan kelanjutan pembangunan proyek Telaga Waja di kabupaten setempat.

"Sebenarnya ini sudah lama didiskusikan, dengan banyaknya masalah yang dilewati dan keseriusan saya dan Pak Wakil akhirnya hal yang sangat diharapkan ini terwujud juga karena kami ingin memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat," kata Bupati Karangasem Gede Dana di Amlapura, Karangasem, Senin.

Penandatanganan Berita Acara tersebut berdasarkan Perjanjian Kerja Sama antara Kepala Dinas PUPRKP Provinsi Bali dengan Kepala Dinas PUPRKP Kabupaten Karangasem Nomor 075/11/PKS/B.Pem.Kesra/V/2021 dan 075/60/PKS-DPUPR/PEM/2021 tentang Pelaksanaan Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum Telaga Waja.

"Ada tiga jalur jaringan transmisi dan distribusi jaringan pipa telaga waja yang dibangun Pemkab Karangasem berlokasi di Desa Tianyar Barat, Tianyar Tengah, dan Tianyar," ujarnya.

Baca juga: Pemkab Karangasem peringati Hari Jadi ke-64 Provinsi Bali

Kepala Dinas PUPRKP Kabupaten Karangasem Wedasmara mengatakan berdasarkan koordinasi yang dilakukan antara Dinas PUPR Kabupaten Karangasem dengan Dinas PUPRKIM Provinsi Bali melalui UPT PAM Provinsi Bali dan Perumda Tirta Tohlangkir secara umum telah ada kesepakatan.

Kesepakatannya pihak UPT PAM Provinsi Bali akan mengelola jaringan transmisi pada stage pertama dari reservoar distribusi milik Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida.

Sedangkan jaringan transmisi di atasnya beserta seluruh reservoar dan jaringan distribusi akan dikelola oleh Perumda Tirta Tohlangkir.

Bupati Gede Dana mengatakan tidak akan berhenti sampai di sini tapi akan terus bergerak mengoptimalkan potensi yang telah ada.

"Karena kita ketahui bersama masih banyak masyarakat Karangasem khususnya di wilayah Kecamatan Kubu, Abang dan Seraya yang masih menghadapi masalah kekurangan air bersih," ujarnya.

Namun hal tersebut harus dilaksanakan secara bertahap karena kondisi dan permasalahan di masing-masing tempat yang berbeda-beda.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Gede Dana juga menyatakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Telaga Waja merupakan jaringan perpipaan yang cukup besar bahkan boleh dikatakan terbesar di Indonesia yang panjangnya mencapai lebih dari 70 kilometer dengan kondisi topografi yang cukup ekstrem. 

Dalam pengoperasiannya tentu membutuhkan teknologi yang tinggi dan biaya operasional yang besar. 

"Untuk itu, kepada pihak pengelola perlu cermat dalam pengelolaannya sehingga keberlanjutan dari program ini dapat terjaga," ucapnya.

Hal itu penting untuk diketahui demi peningkatan layanan pemerintah, khususnya dalam bidang air bersih.  "Masyarakat juga diharapkan bijak dan efisien dalam memanfaatkan air agar tidak terjadi pemborosan," ujarnya.

Baca juga: Pemkab Karangasem bahas cara tepat tekan stunting

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022