Malang (Antara Bali) - Malang Corruption Watch (MCW) menilai jika layanan pendidikan di Kota Malang, Jawa Timur, belum layak mendapatkan penghargaan, apalagi jika dikatakan memenuhi empat unsur "M", yakni murah, mudah, mutu, dan merata.
Koordinator Badan pekerja MCW Didit M Sholeh, Selasa, mengatakan dibandingkan dengan sejumlah daerah di Jatim, biaya pendidikan di Kota Malang termasuk yang paling tinggi, sehingga harus diperbaiki sistemnya.
"Kami merasa aneh saja, bagaimana biaya pendidikan masih cukup mahal dan belum merata kok bisa mendapat penghargaan dibidang layanan pendidikan, apalagi memenuhi unsur empat M," tegasnya.
Selain masalah biaya yang cukup tinggi, lanjutnya, layanan (proses) penerimaan siswa baru juga masih banyak dikeluhkan masyarakat termasuk adanya pungutan liar. Tahun lalu, pengaduan proses penerimaan siswa baru yang diterima MCW sebanyak 25 kasus dan tahun ini meningkat menjadi 52 kasus (pengaduan).
Bahkan, tegasnya, banyaknya pengaduan yang masuk ke MCW dan sudah disampaikan ke Disdik. Namun, Disdik sampai saat ini juga tidak menindaklanjutinya, sehingga pengaduan dari masyarakat yang sudah disampaikan itu tetap terabaikan.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Koordinator Badan pekerja MCW Didit M Sholeh, Selasa, mengatakan dibandingkan dengan sejumlah daerah di Jatim, biaya pendidikan di Kota Malang termasuk yang paling tinggi, sehingga harus diperbaiki sistemnya.
"Kami merasa aneh saja, bagaimana biaya pendidikan masih cukup mahal dan belum merata kok bisa mendapat penghargaan dibidang layanan pendidikan, apalagi memenuhi unsur empat M," tegasnya.
Selain masalah biaya yang cukup tinggi, lanjutnya, layanan (proses) penerimaan siswa baru juga masih banyak dikeluhkan masyarakat termasuk adanya pungutan liar. Tahun lalu, pengaduan proses penerimaan siswa baru yang diterima MCW sebanyak 25 kasus dan tahun ini meningkat menjadi 52 kasus (pengaduan).
Bahkan, tegasnya, banyaknya pengaduan yang masuk ke MCW dan sudah disampaikan ke Disdik. Namun, Disdik sampai saat ini juga tidak menindaklanjutinya, sehingga pengaduan dari masyarakat yang sudah disampaikan itu tetap terabaikan.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012