Denpasar (Antara Bali) - Ketua Asosiasi Perjalanan Asia Pasifik (PATA) Bali dan Nusa Tenggara Ratna N Soebrata mengusulkan Bali digunakan sebagai penghubung tujuan wisata seluruh Indonesia.

"Bali ini dikenal sebagai ciri khas pariwisata Indonesia. Ini merupakan kenyataan bahwa turis mancanegara lebih mengenal Bali daripada Indonesia. Dari Bali kita promosikan pariwisata Indonesia," katanya kepada ANTARA di Denpasar, Kamis.

Ia mengemukakan bahwa pendapat itu telah disampaikan dalam pertemuan antara Dr Alistair Morrison dari Organisasi Pariwisata Dunia (WTO), Universitas Purdue Amerika Serikat dan pemangku kepentingan pariwisata di Denpasar, Rabu (16/12) malam. Acara itu diprakarsai oleh Sekretariat Jenderal Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI.

Ratna yang juga Sekjen Forum Pariwisata Nusantara itu mengemukakan  Departemen Kebudayaan dan Pariwisata harus bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah di provinsi dan kabupaten serta kota yang akan dipromosikan.

"Program paket wisata 'Java Bali Overland' 10 hari sembilan malam harus diaktifkan kembali. Paket wisata ini terkenal di tahun 1980-an dan bukan hanya untuk pangsa pasar Belanda yang ada hubungan emosi dengan bangsa Indonesia, tapi juga untuk negara-negara lain," katanya.

Hadi Taryoto dari  "Bali Tourism Friend" (BTF) menambahkan bahwa nama besar Bali perlu dipakai sebagai ciri khas peta wisata Indonesia dalam mempromosikan daerah-daerah wisata lainnya.

"Kita harus mempunyai satu lembaga yang bisa diandalkan untuk  bisa menjalankan strategi pemasaran yang berkesinambungan," katanya.

Ratna menambahkan bahwa dalam pertemuan dengan WTO itu, Alistair Morrison mengatakan ingin mendengarkan masukan dari para peserta rapat, yang kemudian akan dibuatkan rekomendasi.

"Dia juga menyampaikan apa yang bisa dibantu dalam rencana kegiatan pemasaran dan strategi lain untuk bisa  mendatangkan lebih banyak wisatawan ke Indonesia," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2009