Undangan tersebut disampaikan Jokowi saat bertemu Xi di Beijing pada Selasa sore.
Presiden Xi menyampaikan terima kasih atas undangan yang diberikan mitranya itu dan berharap penyelenggaraan KTT G20 di Bali berhasil dengan lancar.
"China sangat mendukung Presidensi G20 Indonesia dan berharap Indonesia sukses menyelenggarakan KTT G20," kata Xi.
Xi mengapresiasi keikutsertaan Indonesia dalam Forum Lima Negara Berkembang Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS) Plus di bawah kepemimpinan negara-negara BRICS.
"China menyambut kesediaan Indonesia untuk bekerja sama dengan BRICS pada masa mendatang," kata Xi sebagaimana dikutip Kementerian Luar Negeri (MFA) China.
Baca juga: Tiba di Beijing, Presiden Jokowi dijadwalkan bertemu Xi Jinping
Sejauh ini, belum ada jawaban yang pasti dari Xi Jinping mengenai kehadirannya dalam KTT G20 meskipun undangan telah diterima sejak beberapa waktu yang lalu.
Jokowi melakukan kunjungan ke Beijing selama dua hari, yakni pada Senin (25/7) dan Selasa atas undangan Xi.
Beberapa saat sebelum bertemu Xi di gedung tamu kenegaraan Diaoyutai, Jokowi berjumpa dengan Perdana Menteri China Li Keqiang di tempat yang sama.
Jokowi menjadi kepala negara atau kepala pemerintahan pertama di dunia yang berkunjung ke Beijing pascapenyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin 2022 yang disusul dengan terjadinya gelombang baru COVID-19 varian Omicron.
Jokowi dan Xi bersepakat meningkatkan hubungan bilateral kedua negara di berbagai bidang.
Baca juga: Presiden Jokowi ke China, Jepang, dan Korsel
Kedua belah pihak akan meningkatkan formulasi baru Rencana Aksi Lima Tahunan untuk Implementasi Komitraan Komperehensif Strategis China-Indonesia 2022-2026, kata MFA.
Proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung juga menjadi komitmen kedua kepala negara untuk dapat terselesaikan sesuai jadwal yang telah ditetapkan bersama.
Penting bagi China
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyampaikan Indonesia sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara memiliki tempat yang penting bagi China dan juga kawasan.
Indonesia juga kian dianggap penting karena memegang Presidensi Group of 20 (G20) pada tahun ini, dan akan menjadi Ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada 2023, kata Menlu Retno, di Beijing, China, usai mendampingi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bertemu pemimpin China.
“Di dalam dua pertemuan tersebut tampak komitmen kuat dari pemimpin Republik Rakyat Tiongkok untuk meningkatkan kerja sama dengan Indonesia," kata Retno, setelah Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri China Li Keqiang.
Presiden Jokowi pada Selasa ini bertemu dengan Presiden Xi dan Perdana Menteri Li secara terpisah di Beijing, China.
Baca juga: Konjen: Presiden Jokowi ke China pelopori kerja sama Selatan-Selatan
Jokowi merupakan kepala negara pertama yang diterima oleh pemimpin China setelah Olimpiade Musim Dingin pada awal 2022.
“Fokus utama dalam pertemuan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi adalah upaya untuk meningkatkan kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan dan juga kerja sama di bidang prioritas lainnya, antara lain perdagangan, investasi, kesehatan, maritim, dan tentunya dengan Presiden Xi Jinping, membahas isu kawasan dan dunia,” kata Jokowi.
Hubungan ekonomi Indonesia dan China terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Retno menuturkan nilai perdagangan kedua negara sudah mencapai lebih dari 120 miliar dolar AS.
Defisit hubungan perdagangan bagi Indonesia juga menurun, yakni pada 2021 sebesar minus 2,44 miliar dolar AS dari 2018 sebesar minus 18,4 miliar dolar AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jokowi sampaikan undangan KTT G20, Xi berharap sukses
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Retno Marsudi: Indonesia punya tempat penting bagi China dan kawasan
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022