Peti jenazah Brigadir Polisi Yoshua Hutabarat diangkat dari liang kuburnya yang kemudian dibawa ke rumah sakit guna diotopsi ulang tim dokter forensik.

Penggalian makam Hutabarat di TPU Sungai Bahar Unit 1, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, pada Rabu pukul 07.30 WIB mulai dibongkar dengan mengerahkan lima penggali.

Di TPU Sungai Bahar hadir Wakil Kepala Polda Jambi, Brigadir Jenderal Polisi Yudawan, Kepala RS Bhayangkara Jambi, Komisaris Besar Polisi Yandiko, Kepala Biro Operasi Polda Jambi, Komisaris Besar Polisi Ferry Handoko, dan Kepala Polres Muaro Jambi, AKBP Yuyan Priatmaja, perwakilan TNI, Forkompinda Muaro Jambi, serta pihak keluarga terutama bapak dan ibu almarhum.

Setelah hampir lebih kurang satu jam makam itu bisa dibongkar dan peti jenazah diangkat petugas dan dibawa naik mobil menuju RSU Sungai Bahar yang berjarak dua kilometer untuk diotopsi ulang di sana oleh tim ahli forensik.

Kematian Brigadir Polisi Yoshua Hutabarat menjadi sorotan masyarakat Indonesia. Kematiannya baru diumumkan Polri pada, Senin, 11 Juli 2022, padahal dia sudah meninggal Jumat, 8 Juli 2022, di rumah Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.

Menkopolhukam Mahfud MD memberikan komentar atas tragedi ini . "Banyak kejanggalan dalam kematian Brigadir Polisi Yoshua Hutabarat," kata Mahfud, setelah mendengarkan dan membaca berita itu.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akhirnya membentuk tim investgasi khusus yang melibatkan Komnas untuk mengungkap kematian Brigadir Yoshua di rumah Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.


Presiden Joko Widodo juga memberi tanggapan atas kasus itu. Presiden pun memerintahkan agar kasus ini diusut tuntas sehingga menjadi terang benderang.





 

Pewarta: Nanang Mairiadi

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022