Pusat pengumpulan botol plastik bekas untuk didaur ulang di Tulungagung, Jawa Timur, yakni "Bangoan Collection Center" mampu mengolah sampah plastik sebanyak 100 ton botol plastik bekas selama satu bulan.

"Kita mengambil (botol plastik) di lokal Tulungagung sini, kita bisa menyerap per bulan dengan mitra kami saja sekitar 100 ton," kata pemilik 'Bangoan Collection Center', Tris Widiatmoko, di Tulungagung, Rabu.

Selain urusan bisnis, pengumpulan botol plastik bekas ini menjadi upaya berkelanjutan dari kerja sama "Bangoan Collection Center" yang salah satunya dengan Aqua Danone yang berkomitmen melakukan daur ulang dari sampah botol menjadi botol.

"Jadi, prosesnya itu barang-barang datang ke sini yang sudah bersih atau belum. Bersih itu yang sudah dipilah, tapi yang belum artinya campur ada label, tutup, dan isinya itu masuk ke ibu-ibu pekerja di sini," kata Widiatmoko menjelaskan alurnya.

Baca juga: Danone Indonesia gandeng Bali Waste Cycle tangani sampah plastik di hotel/restoran

Selama ini, botol plastik bekas yang masuk ke pusat pengumpulannya itu sebagian besar berasal dari pengepul, namun tak menutup kemungkinan dari masyarakat yang datang secara individual dan menjualnya.

"Masyarakat umum bisa bawa 40 kilogram, dihargai Rp4.000 per kilogram yang belum bersih, yang sudah bersih Rp7.000, biasanya individu membawa yang sudah bersih karena tidak banyak," ujar Widiatmoko.

Selama ini, pihaknya lebih banyak mengumpulkan botol plastik bekas dari pengepul, lantaran mereka mendapat sedikit demi sedikit dan Bangoan Collection Center hanya perlu mengambil dari mitra dengan sistem jemput bola maupun diantar langsung.

Rata-rata sebanyak 100 ton per bulan yang dapat didaur ulang ini tak sekadar botol bekas, namun dipilah berdasarkan jenis dan kebersihannya terlebih dahulu.

"Bangoan Collection Center" menerima botol plastik berbahan PET, dengan tiga jenis warna yaitu bening atau biru muda, hijau, dan biru. Warna bening dan biru muda sendiri yang nantinya dipastikan berlanjut prosesnya untuk dijadikan botol Aqua Danone kemasan daur ulang.
Baca juga: Yayasan Delterra - Pemkot Denpasar kerja sama daur ulang sampah

Dari klasifikasi warna, pihaknya turut memastikan apakah barang-barang tersebut tak terkontaminasi zat kimia, karena akan berpengaruh terhadap penurunan kelas.

Setelah seharian, pusat pengumpulan botol plastik ini dapat menampung 5 ton sebelum akhirnya disortir dan dilakukan pres sehingga beratnya sekitar 3,5 ton.

Bagian akhir dari pengumpulan botol plastik bekas sebelum proses pengolahan berlanjut itu adalah proses pres. Proses akhir ini menjadi penting guna memudahkan proses produksi dan menekan biaya operasional transportasi menuju pabrik.

"Satu truk kalau masih botol utuh muat 800 kilogram, tapi sudah di-pres menjadi balok bisa 4 ton," kata Widiatmoko sembari memberitahu bahwa satu balok hasil pres berada di berat 120 hingga 170 kilogram.

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022