Sebanyak 12 kepala negara dan 56 menteri diperkirakan menghadiri Forum Air Dunia (World Water Forum/WWF) di Bali pada 2024, kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
"Ada 100 ribu peserta yang hadir, 12 kepala negara, 56 menteri dari 172 negara," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam “National Stakeholders Forum: 10th World Water Forum First Announcement” di Jakarta, Jumat.
Forum Air Dunia merupakan kegiatan pertemuan internasional terbesar di bidang air yang membahas pengelolaan sumber daya air melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Forum tersebut diprakarsai Dewan Air Dunia atau World Water Council (WWC) dan diselenggarakan setiap tiga tahun sekali sejak 1997.
Menteri Basuki mengatakan Indonesia merupakan negara Asia Tenggara pertama yang menjadi tuan rumah Forum Air Dunia.
Menurut dia, Indonesia akan mengambil banyak manfaat dari WWF di Bali, seperti pengetahuan dari berbagai diskusi mengenai pengelolaan sumber daya air di tengah ancaman krisis iklim. Pengetahuan mengenai pengelolaan air itu diharapkan dapat memperkuat upaya mitigasi Indonesia terhadap bencana alam, seperti banjir bandang dan longsor.
"Ini bisa membawa dampak ekonomi yang besar karena kita punya 5.600 sungai, irigasi seluas 7 juta hektare, kita juga punya 300 bendungan, 3 juta lahan rawa yang potensial dikembangkan untuk lahan pangan," kata Menteri Basuki.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Ada 100 ribu peserta yang hadir, 12 kepala negara, 56 menteri dari 172 negara," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam “National Stakeholders Forum: 10th World Water Forum First Announcement” di Jakarta, Jumat.
Forum Air Dunia merupakan kegiatan pertemuan internasional terbesar di bidang air yang membahas pengelolaan sumber daya air melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Forum tersebut diprakarsai Dewan Air Dunia atau World Water Council (WWC) dan diselenggarakan setiap tiga tahun sekali sejak 1997.
Menteri Basuki mengatakan Indonesia merupakan negara Asia Tenggara pertama yang menjadi tuan rumah Forum Air Dunia.
Menurut dia, Indonesia akan mengambil banyak manfaat dari WWF di Bali, seperti pengetahuan dari berbagai diskusi mengenai pengelolaan sumber daya air di tengah ancaman krisis iklim. Pengetahuan mengenai pengelolaan air itu diharapkan dapat memperkuat upaya mitigasi Indonesia terhadap bencana alam, seperti banjir bandang dan longsor.
"Ini bisa membawa dampak ekonomi yang besar karena kita punya 5.600 sungai, irigasi seluas 7 juta hektare, kita juga punya 300 bendungan, 3 juta lahan rawa yang potensial dikembangkan untuk lahan pangan," kata Menteri Basuki.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022