Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika memutuskan membatalkan kunjungan kerjanya ke Australia untuk menjadi pembicara dalam pertemuan terkait penanganan kebencanaan dengan alasan pertimbangan kondisi kesehatan.

"Dalam pertemuan itu seharusnya dua kali saya tampil, tetapi karena nasihat dokter supaya saya istirahat. Itu agendanya penuh sekali saya lihat, dari jam ke jam padat sehingga saya putuskan tidak datang," katanya usai menghadiri sidang paripurna DPRD Bali, di Denpasar, Selasa.

Gubernur Pastika pada pekan lalu sempat menjalani rawat inap selama tiga hari akibat terserang flu berat. Pasca-operasi "by pass" jantungnya di sebuah rumah sakit di Singapura, memang tim dokter telah mewanti-wantinya untuk tidak bepergian jauh terlebih dahulu.

Ia menyampaikan bahwa dalam pertemuan tersebut akan dibahas bagaimana upaya dan respon menghadapi kondisi kebencanaan, baik akibat bencana alam maupun buatan manusia seperti terorisme dan sabotase.

Selain itu, dalam pertemuan yang dijadwalkan berlangsung dari 4-6 Oktober 2012 ini akan dirangkaikan dengan penggalangan dana untuk membantu operasional RSUP Sanglah di Denpasar. Sebelumnya telah dijadwalkan bahwa pada Kamis (4/10) malam, dirinya bersama mantan Perdana Menteri Australia John Howard akan menjadi pembicara untuk mengumpulkan dana membantu Sanglah.

Sementara itu, pada Sabtu (6/10), Pastika dipercaya kembali menjadi pembicara dalam suatu panel diskusi mengenai bagaimana kerja sama internasional diperlukan dalam menanggulangi bencana. Diskusi ini akan menghadirkan berbagai ahli asal Australia. Ia menegaskan, penggalangan dana untuk membantu RSUP Sanglah akan tetap jalan meskipun dirinya batal hadir.

"Toh akan datang juga sebagian dari mereka pada 12 Oktober dalam rangka peringatan Bom Bali ke-10. Sebagian besar dari mereka datang. perdana menterinya datang, John Howard juga datang, serta perwakilan The National Critical Care and Trauma Response Centre (NCCTRC)," katanya sembari menyebut sudah dua kali pernah bertemu dengan pihak-pihak tersebut. (LHS/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012