Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan sebanyak 81 persen kasus COVID-19 di Indonesia adalah subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

"Saya jelaskan bahwa 81 persen dari semua kasus di Indonesia sudah BA.4 dan BA.5, jadi bukan hanya di Jakarta saja. Jakarta sudah 100 persen BA.4 dan BA.5," kata Budi di Kantor Presiden Jakarta, Senin.

Budi Gunadi menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers seusai menghadiri rapat terbatas dengan agenda evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Kita lihat kasusnya masih terkendali, pesannya sama, seperti ke masyarakat tetap kebijakan maskernya saat di dalam ruangan dipakai, kalau di luar boleh dibuka asal ketika di kerumunan atau sedang sakit dipakai. Cepat (vaksinasi) booster, Insya Allah itu respons yang cukup untuk menghadapi Idul Adha dengan normal karena sama seperti Idul Fitri, Alhamulillah, bisa kita lewati dengan normal," kata Budi.


Subvarian baru BA.4 dan BA.5 pertama yang dilaporkan di Indonesia pada 6 Juni 2022. Empat kasus pertama terdiri dari 1 orang positif BA.4 seorang WNI dengan kondisi klinis tidak bergejala serta vaksinasi sudah dua kali, sisanya 3 orang kasus positif BA.5.

Dari laporan itu disampaikan bahwa transmisi BA.4 maupun BA.5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibandingkan subvarian Omicron BA.1 dan BA.2.

Sementara dilihat dari tingkat keparahan dari BA.4 dan BA.5 tidak ada indikasi menyebabkan kesakitan lebih parah dibandingkan varian Omicron lainnya.




 

Pewarta: Desca Lidya Natalia

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022