Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Provinsi Bali Made Arjaya mengusulkan pembelajaran untuk anak-anak dan remaja terkait Hari Kesaktian Pancasila.

"Mereka perlu diingkatkan mengenai momen tersebut untuk introspeksi agar setiap peralihan kekuasaan pada masa mendatang jangan sampai berdarah-darah," katanya di Denpasar, Senin.

Politikus PDIP itu menyayangkan Hari Kesaktian Pancasila kali ini tidak ada gaungnya sama sekali dari pusat hingga daerah, padahal peristiwa pada tahun 1965 menjadi ujian terhadap nilai Pancasila.

"Ujian terhadap Pancasila, momen yang harus disampaikan kepada masyarakat. Apalagi sekarang masih ada sebagian kelompok yang belum menerima seutuhnya Pancasila," ujarnya.

Momen Kesaktian Pancasila, kata dia, sekaligus untuk mengkoreksi sejarah. "Apa benar yang dibunuh ini salah, apa benar sejarahnya seperti itu? Tetapi yang jelas, terujilah Pancasila pada saat itu karena mampu menyatukan warga bangsa kita," ucapnya.

Dia mempertanyakan sepinya peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang diduga direkayasa untuk mengaburkan nilai-nilai dasar negara itu.

Menurut dia, idealnya gaung itu ada di pusat sehingga antusiasme di masyarakat tidak hilang. "Apa memang harus ada pengakuan kembali perbaikan sejarah atau harus ada buku putih perbaikan sejarah terkait peristiwa tersebut," katanya mempertanyakan.(LHS/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012