Ketiga perusahaan tersebut antara lain Lockheed Martin dari Maryland, Westinghouse dari Cranberry Township, Pennsylvania serta IX dari Houston, Texas, sebagaimana dikutip dari siaran pers NASA diterima di Jakarta pada Sabtu.
Kontrak akan diberikan melalui Idaho National Laboratory, laboratorium milik DOE dan dikelola oleh Battelle Energy Alliance. Kontrak berjangka waktu 12 bulan tersebut masing-masing bernilai sekitar 5 juta dolar AS.
Sementara itu, Battelle Energy Alliance memimpin pengembangan, evaluasi, dan pengadaan permintaan proposal yang disponsori oleh NASA.
Menurut Direktur Idaho National Laboratory John Wagner, proyek ini merupakan langkah pertama yang dicapai Amerika Serikat untuk membangun tenaga nuklir di bulan.
NASA mengatakan sistem tenaga fisi memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan sistem tenaga lainnya tanpa harus mengandalkan lokasi, sinar matahari yang tersedia, dan kondisi lingkungan alami lainnya. Menurut NASA, demonstrasi sistem di bulan akan membuka jalan bagi misi jangka panjang di Bulan dan Mars.
"Mengembangkan desain awal ini akan membantu kami meletakkan dasar untuk memperkuat kehadiran manusia jangka panjang kami di dunia lain," kata Jim Reuter dari Direktorat Misi Teknologi Luar Angkasa NASA.
Kontrak tersebut merupakan bagian dari program Artemis, satu inisiatif AS untuk kembali ke bulan – dan menempatkan wanita dan orang kulit berwarna pertama di permukaan bulan.
Dinamai setelah saudara kembar Apollo, dewa Yunani yang dinamai menurut nama misi ke bulan AS yang pertama. Jadwal awal menyerukan pendaratan pertama dilakukan pada 2024. Namun tahun lalu NASA menyatakan tidak lagi di jalur untuk mencapai itu, dengan alasan kurangnya dana.
Pada bulan Maret, NASA mengumumkan rencana untuk mendaratkan manusia di Mars pada tahun 2040
Jika berhasil, sistem serupa dapat digunakan untuk memungkinkan perjalanan ruang angkasa jarak jauh dan perjalanan potensial ke Mars.
NASA mengatakan sistem serupa juga dapat digunakan untuk menggerakan permukiman di Planet Merah di masa depan. Pangkalan reaktor nuklir di Bulan akan berperan sebagai pendukung perjalanan manusia ke Mars kali pertama.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022