Presiden Joko Widodo mengatakan sikap gotong royong menjadi strategi bangsa Indonesia untuk menghadapi kompetisi global.

"Saya kira strategi Indonesia ke depan dalam menghadapi kompetisi, strateginya adalah gotong royong," kata Presiden Jokowi saat pembukan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II 2021 di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan Lenteng Agung, Jakarta, Selasa.

Jokowi mengatakan sikap gotong royong tersebut merupakan cerminan dari ajaran Presiden pertama RI Soekarno.

"Saya ingat ajaran Bung Karno tentang gotong royong. Gotong royong itu satu usaha, gotong royong itu satu amal, gotong royong itu satu gawe, gotong royong itu satu karya, untuk menghasilkan sebuah karya besar atau satu prestasi besar," ungkap Presiden.

Baca juga: Megawati: Hari Lahir Pancasila bangkitkan semangat gotong royong

Menurutnya, semua orang menginginkan hal yang sama yaitu suatu karya besar.

"Bukankah semua orang melakukan hal yang sama? Tetapi kata Bung Karno 'gotong royong adalah pembantingan tulang bersama. Gotong royong adalah perjuangan bantu-membantu bersama, membangun satu kekuatan bersama'. Holopis Kuntul Baris," tambah Jokowi.

Demikian pula dalam membangun sebuah bangsa, lanjutnya, Indonesia sebagai bangsa besar harus mengedepankan sikap bergotong royong.

"Masing-masing harus berperan sesuai keahliannya. Masing-masing harus berperan sesuai dengan keunggulannya dan kemudian saling bekerja sama, saling berkolaborasi, saling bersinergi untuk sekali lagi menghasilkan sebuah karya besar," tegasnya.

Saat ini, tambahnya, semua dunia sedang dilanda suasana ketidakpastian.

"Dunia dalam keadaan sangat sangat sulit, kita tahu betul masalah yang ada sekarang ini. Dunia sekarang ini betul-betul dalam keadaan yang tidak mudah. Beberapa krisis pernah kita alami tapi ini bertubi-tubi krisisnya," tambah Presiden.

Baca juga: KNIU: Keketuaan G20 Indonesia dorong gotong royong untuk dunia

Sejumlah krisis tersebut ialah pandemi COVID-19, perang Ukraina-Rusia, krisis pangan, krisis energi, hingga krisis keuangan.

"Tanpa gotong royong, kita akan kesulitan menghadapi kompetisi global dan kompetisi saat ini terjadi hampir dari hulu sampai hilir; tidak hanya berkompetisi di bidang ekonomi, bisnis, tapi juga SDM (sumber daya manusia), bidang sains dan teknologi, dan termasuk yang kita alami sekarang ini kompetisi menghadapi  krisis pangan maupun krisis energi global," katanya.

Jokowi juga mengajak seluruh kader PDI Perjuangan untuk bergotong royong dalam bangun membangun kemandirian pangan.

"Berdikari di urusan pangan, kedaulatan pangan, ketahanan pangan harus betul-betul jadi fokus kita ke depan; dan setiap daerah harus memiliki keunggulan pangan masing-masing sesuai dengan karakteristik tanahnya, dan kondisi masyarakatnya dan sesuai tradisi makan warganya," jelasnya.

Rakernas II 2021 PDIP dilaksanakan di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan Lenteng Agung, Jakarta, hingga Kamis (23/6). Rakernas tersebut dilaksanakan dalam rangka konsolidasi internal partai tersebut untuk menghadapi Pemilu 2024.

Baca juga: Presiden Jokowi datangi Taman Renungan Bung Karno

Saat menjadi pembicara kunci dalam seminar nasional Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) bertajuk “Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta”, yang dipantau melalui kanal YouTube Untirta Official, di Jakarta (1/6/2022), Presiden Ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri mengatakan peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2022 yang bertema “Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia” dapat dimaknai oleh masyarakat Indonesia agar membangkitkan kembali energi gotong royong.

“Tema peringatan Hari Lahir Pancasila pada tahun 2022 ini adalah ‘Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia”. Dalam perspektif ideologis, kebangkitan yang dimaksudkan di sini adalah kebangkitan kembali suatu energi gotong royong sebagai suatu saripati dari Pancasila,” kata Megawati.

Menurutnya, gotong royong tersebut perlu senantiasa dibangkitkan oleh seluruh masyarakat, karena merupakan salah satu implementasi dari Pancasila yang dapat membuat Indonesia keluar dari berbagai persoalan atau kesulitan, seperti pandemi COVID-19.

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu menilai, selain melalui upaya vaksinasi, energi gotong royong juga membantu bangsa Indonesia mengatasi pandemi COVID-19.

Dia mengatakan, secara tanpa disadari, bangsa Indonesia menerapkan gotong royong saat pandemi COVID-19 berlangsung.

Masyarakat Indonesia di berbagai daerah, kata Megawati, beriuran dan memberikan makanan kepada tetangga mereka yang terinfeksi COVID-19 sehingga harus menjalankan karantina mandiri di rumah.

“Kita sendiri lihat, hal yang saya sangat syukuri dengan peristiwa pandemi COVID-19 ini, kita sangat tertolong, tidak hanya oleh vaksinasi, tetapi juga tanpa disadari (oleh bangsa Indonesia) masih ada gotong royong itu. Di mana-mana, saya sering melihat, ketika orang terkena COVID-19 dan menjalankan karantina mandiri, banyak tetangga beriuran serta memberikan makanan. Itu sebetulnya kan gotong,” ujar dia.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden Jokowi: Gotong royong strategi hadapi kompetisi global

Pewarta: Desca Lidya Natalia

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022