DPP Partai Demokrat mengakui pihaknya membangun komunikasi yang intens dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk menjajaki kemungkinan berkoalisi saat Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024.
Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan bahwa pihaknya punya kesamaan visi dan cara pandang dengan dua partai politik tersebut.
"Akhir-akhir ini, komunikasi dengan PKS dan PKB makin intens. Ada kesamaan platform, visi, dan cara pandang dalam memperjuangkan hak-hak dan program-program prorakyat," kata Herzaky sebagaimana dikutip dari keterangan tertulisnya yang diterima di Denpasar, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa Demokrat, PKS, dan PKB punya riwayat bekerja sama, terutama saat dua partai itu menjadi pendukung pemerintah pada periode kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tahun 2004–2014.
Baca juga: Pengamat: Politik identitas sudah tidak relevan untuk 2024
Walaupun demikian, Herzaky menyampaikan komunikasi Demokrat bersama PKS dan PKB belum membahas pencalonan presiden.
"Soal capres (calon presiden)/cawapres (calon wakil presiden) kami kesampingkan dahulu. Yang kami utamakan adalah apa yang terbaik untuk rakyat," kata Herzaky.
Ia menjelaskan bahwa komunikasi antara Demokrat, PKS, dan PKB berlandaskan semangat kesetaraan atau egaliter.
"Tanpa saling mendominasi satu sama lain, kami membangun kepercayaan dan soliditas, serta menjunjung tinggi kedaulatan partai masing-masing," kata dia.
Tidak hanya dengan PKS dan PKB, Demokrat juga membangun komunikasi yang intens dengan satu partai politik lainnya. Namun, Herzaky enggan menyebut nama partai tersebut.
"Demokrat memang membuka komunikasi dengan semua partai politik karena untuk ikut Pemilu 2024 harus memiliki koalisi yang memenuhi syarat PT (ambang batas pencalonan presiden, red.) 20 persen," kata Herzaky.
Baca juga: Pengamat: kecil, peluang koalisi Paloh dan Prabowo
Meskipun Herzaky tidak menyebut nama partai politik itu, beberapa pihak meyakini parpol itu merujuk ke NasDem.
Pasalnya, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dua kali berkunjung ke NasDem Tower, Kantor DPP NasDem di Jakarta, yaitu pada bulan Maret 2022 dan Juni 2022.
Dalam kunjungan keduanya, AHY dan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Demokrat akui komunikasi intens dengan PKS dan PKB untuk Pilpres 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan bahwa pihaknya punya kesamaan visi dan cara pandang dengan dua partai politik tersebut.
"Akhir-akhir ini, komunikasi dengan PKS dan PKB makin intens. Ada kesamaan platform, visi, dan cara pandang dalam memperjuangkan hak-hak dan program-program prorakyat," kata Herzaky sebagaimana dikutip dari keterangan tertulisnya yang diterima di Denpasar, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa Demokrat, PKS, dan PKB punya riwayat bekerja sama, terutama saat dua partai itu menjadi pendukung pemerintah pada periode kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tahun 2004–2014.
Baca juga: Pengamat: Politik identitas sudah tidak relevan untuk 2024
Walaupun demikian, Herzaky menyampaikan komunikasi Demokrat bersama PKS dan PKB belum membahas pencalonan presiden.
"Soal capres (calon presiden)/cawapres (calon wakil presiden) kami kesampingkan dahulu. Yang kami utamakan adalah apa yang terbaik untuk rakyat," kata Herzaky.
Ia menjelaskan bahwa komunikasi antara Demokrat, PKS, dan PKB berlandaskan semangat kesetaraan atau egaliter.
"Tanpa saling mendominasi satu sama lain, kami membangun kepercayaan dan soliditas, serta menjunjung tinggi kedaulatan partai masing-masing," kata dia.
Tidak hanya dengan PKS dan PKB, Demokrat juga membangun komunikasi yang intens dengan satu partai politik lainnya. Namun, Herzaky enggan menyebut nama partai tersebut.
"Demokrat memang membuka komunikasi dengan semua partai politik karena untuk ikut Pemilu 2024 harus memiliki koalisi yang memenuhi syarat PT (ambang batas pencalonan presiden, red.) 20 persen," kata Herzaky.
Baca juga: Pengamat: kecil, peluang koalisi Paloh dan Prabowo
Meskipun Herzaky tidak menyebut nama partai politik itu, beberapa pihak meyakini parpol itu merujuk ke NasDem.
Pasalnya, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dua kali berkunjung ke NasDem Tower, Kantor DPP NasDem di Jakarta, yaitu pada bulan Maret 2022 dan Juni 2022.
Dalam kunjungan keduanya, AHY dan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Demokrat akui komunikasi intens dengan PKS dan PKB untuk Pilpres 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022