Sukabumi (Antara Bali) - Pemerintah Kota Sukabumi menyatakan, membubarkan sekolah yang pelajarnya sering tawuran bukan merupakan solusi untuk mencegah aksi tawuran yang hampir setiap hari terjadi di Kota Sukabumi, tapi lebih kepada pembinaan mental para pelajar.

"Membubarkan sekolah yang pelajarnya kerap terlibat tawuran bukan solusi yang tepat dan baik, karena akan banyak menyangkut masa depan pihak sekolah tersebut baik dari guru sampai pelajarnya," kata Wakil Wali Kota Sukabumi, Mulyono kepada ANTARA, Kamis.

Menurut Mulyono, antisipasi terjadinya tawuran antar pelajar seharusnya dengan cara pembinaan mental pelajar sekolah, dan pihak sekolah tidak bisa selalu disalahkan.

Lebih lanjut, tawuran sekolah biasanya ada pemicu dan provokatornya, maka dari itu pihaknya berkoordinasi dengan kepolisian agar menangkap aktor utama pemicu tawuran sekolah di Kota Sukabumi.

Selain itu, antisipasi lainnya yakni dengan cara yang lebih mendidik dan penilaian, jika si pelajar tersebut tidak kerap terlibat tawuran maka bisa dikembalikan lagi ke orang tuanya karena pihak sekolah sudah tidak bisa mendidiknya.

"Tapi kami kurang setuju jika pelajar yang terlibat tawuran langsung dikeluarkan, tetapi harus dinilai dahulu apakah pelajar tersebut hanya ikut-ikutan atau dipaksa ataupun menjadi provokator. Karena dengan dikeluarkannya dari sekolah khawatir dengan masa depannya, bisa saja mereka menjadi pelaku kriminalitas karena putus sekolah," tambahnya.

Pihaknya juga sudah mengimbau kepada pihak sekolah yang pelajarnya kerap terlibat tawuran apalagi sampai membawa senjata untuk melukai pelajar yang dianggap musuhnya, seperti meningkatkan kegiatan di dalam sekolah, memeriksa bawaan pelajar tersebut dan lain-lain.(LHS/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012