Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng, Bali, melalui Dinas Pertanian setempat, mengadakan Pasar Tani Produk Unggulan Lokal untuk memperingati Hari Krida Pertanian ke-50 di Halaman Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Kamis.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd, mengatakan pihaknya mengapresiasi kegiatan berbasis inovasi tersebut dan meminta kepada pelaku UMKM untuk selalu menjaga varian produknya serta menghindari penggunaan bahan pengawet  berlebihan yang berpotensi merugikan konsumen.

Secara umum, Suyasa mengatakan produk yang dihasilkan UMKM Buleleng sudah banyak variasinya, tapi kebanyakan masih belum mampu bersaing untuk keluar, karena itu pihaknya mengusulkan pelaku UMKM harus berani ke luar serta meningkatkan kualitas tentunya dengan harga yang bersaing juga.

"Harus lebih sering mengikuti pameran besar di luar sehingga daya saingnya kuat. Tapi untuk kita diusahakan secara internal dulu, masyarakat diminta lebih mencintai produk di sini sehingga menjadi motivasi bagi pelaku usaha untuk memproduksi lebih banyak lagi dan diimbangi dengan kualitas tentunya," ujarnya.

Baca juga: Sekda Buleleng ajak ASN perkuat UMKM untuk tingkatkan produk lokal

Suyasa menambahkan, selama pandemi geliat UMKM sudah cukup kencang. Menyikapi kondisi pandemi sekarang yang lebih longgar harusnya pelaku UMKM tersebut bisa lebih berkembang lagi dan mampu lebih bersaing.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Ir. Made Sumiarta mengatakan, kegiatan hari ini adalah salah satu program untuk memfalisitasi selain juga memperkenalkan sekaligus ajang promosi, bagaimana nantinya produk-produk dan olahan pertanian lokal khususnya di Buleleng bisa dikenal di seluruh Bali maupun di luar Bali.

Kadis Sumiarta menegaskan tujuan lain dari kegiatan ini adalah memberdayakan kelompok tani maupun KWT yang ada di Buleleng hasil binaan Dinas Pertanian maupun Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng yang ada di seluruh kecamatan.

"Seluruh kecamatan kita tampilkan untuk memproduksikan sekaligus mempromosikan  produk-produk lokal dan olahan unggulannya. Selain itu,  pasar tani ini juga menyiapkan sarana dan prasarana upakara serangkaian menyambut Hari Raya Kuningan," ujarnya.

Disinggung terkait harga produk, pihaknya menjelaskan bahwa harga produk yang dipasarkan hari ini sudah disesuaikan dengan harga pasar. Untuk harganya dipastikan sudah di bawah standar tentunya dengan kualitas produk yang baik. "Jangan sampai ada image harga di pasaran sama saja dengan harga pasar di sini," tegasnya.

Baca juga: KSP dorong K/L/pemda tingkatkan belanja produk dalam negeri

Bermacam-macam produk unggulan dan olahan pertanian dijajakan di sini, di antaranya ada buah jeruk keprok dan mangga amplem sari Kecamatan Tejakula, bekul apel Kecamatan Banjar dan masih banyak lagi.

Ke depan, pihaknya akan mengupayakan untuk menggelar kegiatan seperti ini secara gebyar sehingga bisa menampung lebih banyak KWT dan Kelompok binaan untuk mempromosikan produk dan olahan pertaniannya.

Sementara itu, salah satu pengunjung dari Kota Singaraja Agung Hartiti menyambut baik digelarnya pasar tani ini. Ia mengaku sangat suka akan buah-buah lokal dan kebetulan ada banyak dijajakan di tempat ini. "Saya sangat senang dengan buah lokal khususnya untuk upacara ya. Selain harganya lebih murah dan terjangkau tentunya," jelasnya.

Agung Hartiti berharap, kegiatan ini lebih sering diadakan apalagi pas dekat hari raya yang mengakibatkan kebutuhan di pasar jauh lebih mahal. "Karena peminatnya banyak pasti harganya akan melambung. Kalau ada pasar seperti sekarang ini harganya bisa lebih disesuaikan," harapnya.

 

Pewarta: IMBA Purnomo

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022