Komando Daerah Militer (Kodam) IX/Udayana bakal mengerahkan sekitar 6.000 prajurit untuk mengamankan rangkaian kegiatan G20 yang puncaknya berlangsung di Badung, Bali, pada 15–16 November 2022.
Sebanyak 6.000 pasukan itu nantinya tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Wilayah Bali untuk G20 yang dipimpin oleh Panglima Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto sebagai komandan satgas.
"Untuk kekuatan di wilayah kami Kodam IX/Udayana sekitar 6.000 personel. Itu yang nanti tergelar untuk Satgas Pengamanan Wilayah," kata Sonny saat ditemui pada sela-sela kegiatannya di Denpasar, Kamis.
Tidak hanya itu, Kodam IX/Udayana juga bakal mengerahkan 2.000 prajurit untuk siaga mengantisipasi bencana alam.
"2.000 personel untuk Satgas Evakuasi Bencana. Kami juga mengantisipasi apabila terjadi bencana alam saat pelaksanaan G20, sehingga dibentuk Satgas Evakuasi," kata Pangdam IX/Udayana.
Baca juga: Pangdam IX/Udayana jamin Bali aman selama G20
Satgas Evakuasi Bencana G20 itu dipimpin oleh Kasdam IX/Udayana, kata Sonny.
Keberadaan Satgas Evakuasi Bencana itu merupakan langkah kesiapsiagaan Kodam IX/Udayana, mengingat Bali memiliki 11 potensi ancaman bencana, yang di antaranya letusan gunung api dan Tsunami.
Sejauh ini, Kodam IX/Udayana bersama Polda Bali dan Badan Intelijen Negara di Daerah (Binda) Bali telah mengidentifikasi sejumlah potensi ancaman yang dapat terjadi selama G20, di antaranya penculikan terhadap delegasi, dan aksi teror.
Demi menunjukkan kesiapan menghadapi itu, Kodam IX/Udayana pun menggelar simulasi penanggulangan aksi teror di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Kamis.
Baca juga: Kodam IX/Udayana adakan simulasi penanggulangan teror jelang KTT G20 di Bali (video)
Dalam simulasi, Kodam IX/Udayana menampilkan kemampuan sejumlah pasukan elitenya dari Batalyon Infanteri Raider 900/Satya Bhakti Wirottama, Batalyon Infanteri Mekanis 741/Garuda Nusantara, Batalyon Zeni Tempur 18/Yudha Karya Raksaka, dan Detasemen Kavaleri 4/Shima Pasupati.
Tidak hanya itu, belasan kendaraan tempur tank, alat peledak bom, dan kendaraan penjinak bom juga ditampilkan saat simulasi.
“Kami sudah memetakan hakikat ancaman yang diperkirakan akan timbul sehingga kami antisipasi dari jauh-jauh hari saat ini untuk mengeliminir (mencegah, red.) supaya itu tidak terjadi,” kata Pangdam IX/Udayana.
Indonesia pada tahun ini ditunjuk sebagai ketua/presidensi G20, yaitu forum antarnegara yang terdiri atas 19 negara dan Uni Eropa. Forum G20 mewakili setidaknya 60 persen populasi bumi, 80 persen produk domestik bruto (PDB) dunia, dan 75 persen perdagangan global.
Rangkaian acara G20 di bawah kepemimpinan Indonesia telah berlangsung sejak Desember 2021 dan puncaknya, yaitu konferensi tingkat tinggi (KTT) atau pertemuan antarpemimpin negara (leaders’ meeting) bakal berlangsung di Nusa Dua, Badung, Bali pada 15–16 November 2022.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kodam IX/Udayana kerahkan 6.000 prajurit amankan G20 di Bali
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Sebanyak 6.000 pasukan itu nantinya tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Wilayah Bali untuk G20 yang dipimpin oleh Panglima Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto sebagai komandan satgas.
"Untuk kekuatan di wilayah kami Kodam IX/Udayana sekitar 6.000 personel. Itu yang nanti tergelar untuk Satgas Pengamanan Wilayah," kata Sonny saat ditemui pada sela-sela kegiatannya di Denpasar, Kamis.
Tidak hanya itu, Kodam IX/Udayana juga bakal mengerahkan 2.000 prajurit untuk siaga mengantisipasi bencana alam.
"2.000 personel untuk Satgas Evakuasi Bencana. Kami juga mengantisipasi apabila terjadi bencana alam saat pelaksanaan G20, sehingga dibentuk Satgas Evakuasi," kata Pangdam IX/Udayana.
Baca juga: Pangdam IX/Udayana jamin Bali aman selama G20
Satgas Evakuasi Bencana G20 itu dipimpin oleh Kasdam IX/Udayana, kata Sonny.
Keberadaan Satgas Evakuasi Bencana itu merupakan langkah kesiapsiagaan Kodam IX/Udayana, mengingat Bali memiliki 11 potensi ancaman bencana, yang di antaranya letusan gunung api dan Tsunami.
Sejauh ini, Kodam IX/Udayana bersama Polda Bali dan Badan Intelijen Negara di Daerah (Binda) Bali telah mengidentifikasi sejumlah potensi ancaman yang dapat terjadi selama G20, di antaranya penculikan terhadap delegasi, dan aksi teror.
Demi menunjukkan kesiapan menghadapi itu, Kodam IX/Udayana pun menggelar simulasi penanggulangan aksi teror di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Kamis.
Baca juga: Kodam IX/Udayana adakan simulasi penanggulangan teror jelang KTT G20 di Bali (video)
Dalam simulasi, Kodam IX/Udayana menampilkan kemampuan sejumlah pasukan elitenya dari Batalyon Infanteri Raider 900/Satya Bhakti Wirottama, Batalyon Infanteri Mekanis 741/Garuda Nusantara, Batalyon Zeni Tempur 18/Yudha Karya Raksaka, dan Detasemen Kavaleri 4/Shima Pasupati.
Tidak hanya itu, belasan kendaraan tempur tank, alat peledak bom, dan kendaraan penjinak bom juga ditampilkan saat simulasi.
“Kami sudah memetakan hakikat ancaman yang diperkirakan akan timbul sehingga kami antisipasi dari jauh-jauh hari saat ini untuk mengeliminir (mencegah, red.) supaya itu tidak terjadi,” kata Pangdam IX/Udayana.
Indonesia pada tahun ini ditunjuk sebagai ketua/presidensi G20, yaitu forum antarnegara yang terdiri atas 19 negara dan Uni Eropa. Forum G20 mewakili setidaknya 60 persen populasi bumi, 80 persen produk domestik bruto (PDB) dunia, dan 75 persen perdagangan global.
Rangkaian acara G20 di bawah kepemimpinan Indonesia telah berlangsung sejak Desember 2021 dan puncaknya, yaitu konferensi tingkat tinggi (KTT) atau pertemuan antarpemimpin negara (leaders’ meeting) bakal berlangsung di Nusa Dua, Badung, Bali pada 15–16 November 2022.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kodam IX/Udayana kerahkan 6.000 prajurit amankan G20 di Bali
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022