Denpasar (Antara Bali) - Ekspor hasil industri dari Bali dianggap stabil dengan meraup devisa sebesar 11,3 juta dolar AS selama Juli 2012, sedangkan bulan sebelumnya tercatat 11,1 juta dolar AS.

"Stabilnya perolehan devisa hasil industri berskala kecil tidak terlepas dari krisis ekonomi global termasuk di Eropa," kata Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Putu Bagiada, di Denpasar, Rabu.

Kontribusi industri berskala kecil di Pulau Dewata masih cukup bagus yakni sekitar 28,30 persen dari seluruh ekspor nonmigas sebesar 40,1 juta dolar selama Juli 2012.

Ada enam jenis produksi hasil usaha industri yang tercatat diperdagangkan ke luar negeri, yakni ikan dalam kemasan kaleng, komponen rumah jadi dari kayu/bambu, tas, alas kaki, barang plastik, dan pakaian jadi (garmen).

Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) yakni pakaian jadi yang dihiasi bordiran, rajutan dan bukan rajutan buatan masyarakat Bali yang dikapalkan sebanyak 2,5 juta potong dari berbagai jenis dan bentuk seharga 7,7 juta dolar AS pada Juli 2012.

Perolehan devisa tersebut mengalami kenaikan cukup berarti saat kondisi ekonomi dunia kurang kondusif jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya hanya 6,8 juta dolar dengan negara tujuan utama adalah Amerika Serikat, Jepang dan Eropa.

Perdagangan pakaian jadi merupakan yang terbesar dari hasil industri kecil yang ada di pulau wisata Bali, menyusul dari perdagangan ikan dalam kemasan kaleng mengumpulkan devisa terbanyak kedua di kelompok industri.(LHS/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012