Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menuai pujian dari para pakar luar negeri setelah tampil berpidato dalam diskusi panel forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2022 bertajuk Mengelola Persaingan Geopolitik di Kawasan Multipolar di Singapura.

"@Kemhan_RI @prabowo menyampaikan salah satu komentar yang paling menarik (bukan narasi Barat seperti biasanya). Beberapa penonton bertepuk tangan sebelum mengakhiri penyampaiannya (juga jarang terjadi). Saya akan menyoroti beberapa poin yang dia buat di sini," kata dosen senior di National University of Malaysia Hoo Chiew Ping, dikutip dari akun Twitter resminya @HooCP, dipantau dari Jakarta, Minggu.

Dalam akun Twitternya, Hoo membuat sebuah utas yang menjelaskan sejumlah poin dalam pidato Prabowo.

"Ia memulai penampilannya dengan gelombang gerakan independensi setelah perang dunia kedua untuk berargumen tentang antikolonialisme di antara negara-negara yang lebih kecil atau lebih lemah ketika menghadapi tekanan kekuatan besar dunia," tulis Hoo dalam cuitannya.

Baca juga: Menhan Prabowo dan Menhan China bahas peningkatan kerja sama militer

Prabowo, menurut Hoo, juga mencontohkan bagaimana negara-negara Asia percaya pada kepemimpinan yang bijaksana karena mereka adalah yang paling terpengaruh oleh kekuatan besar. Kesamaan pengalaman dalam menghadapi penjajahan dan perbudakan membuat negara-negara Asia mencari cara kolektif untuk menciptakan lingkungan yang ramah.

Hoo lalu mengutip pernyataan Prabowo yang ia anggap merupakan sorotan dari pidato, yakni ketika Prabowo mengatakan bahwa negara-negara ASEAN memahami persaingan antara kekuatan dunia yang meningkat dan Tiongkok telah menjadi kekuatan besar selama ribuan tahun di kawasan Asia Tenggara.

"Hal ini juga berlaku di India, baik wilayah maupun budaya telah memengaruhi wilayah tersebut. #SLD22 /6," tulis Hoo.

Pujian terhadap penampilan Prabowo juga datang dari mantan Shangri-La Dialogue Senior Fellow William Choong, yang kini berprofesi sebagai Senior Fellow di ISEAS-Yusof Ishak Institute Singapura melalui akun Twitter resminya @willschoong.

"Saya baru saja menetap, tetapi sepertinya pidato @prabowo cukup singkat, katakanlah 12 menit? Dalam satu tahun, pembicara sebelumnya agak mengoceh, melompat dari halaman ke halaman. Penyampaian Prabowo singkat dan tajam," ujarnya.

Baca juga: Menhan saksikan penandatanganan kerja sama PT PAL dengan Babcock International di London

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendukung berbagai penelitian dan inovasi dari para ahli teknologi bidang pertahanan untuk mewujudkan pertahanan Indonesia yang tangguh dan mandiri.

“Kemajuan teknologi pertahanan tergantung dengan para ilmuwan. Kami sangat membutuhkan Anda. Kami siap berusaha mendukung usaha-usaha dan inovasi saudara,” kata Prabowo saat mengunjungi Institut Teknologi Bandung (ITB), Rabu (3/4).

Dalam diskusi dengan para ahli teknologi yang dirilis Kemhan, Kamis, Prabowo juga menegaskan dukungan Kementerian Pertahanan (Kemhan) terhadap inovasi para ahli teknologi dari ITB.

Dukungan tersebut diwujudkan melalui penandatanganan kesepakatan bersama antara Kemhan dan ITB tentang Penyelenggaraan Pendidikan, Penelitian, Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang Mendukung Pertahanan Negara.

Kesepakatan bersama, yang ditandatangani Prabowo dan Rektor ITB Reini Wirahadikusumah, tersebut bertujuan untuk mewujudkan pertahanan negara Indonesia menjadi tangguh dan mandiri melalui kerja sama pendidikan, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).

Baca juga: Menhan rencanakan modernisasi alutsista bagi TNI (video)

Pada acara tersebut, Prabowo berkesempatan menyaksikan beberapa hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh ITB, antara lain pengembangan AESA Radar dan Radar Pasif.

Kedua penelitian itu merupakan kerja sama antara ITB dengan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemhan.

ITB juga mengembangkan simulator pesawat tempur dan simulator pesawat tanpa awak bersama dengan Balitbang Kemhan dan PT Dirgantara Indonesia.

Selain itu, ada pula penelitian terkait bahan material dari alam untuk pembuatan rompi anti peluru, bahan baku propelan untuk roket serta wahana udara tanpa awak guna keperluan serial surveillance sumber daya alam dan batas wilayah NKRI.

Turut hadir pula dalam pertemuan tersebut ialah Sekretaris Institut ITB Widjaja Martokusumo, Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan Joko Sarwono, Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Tatacipta Dirgantara, Kepala Pusat Teknologi Teknologi Pertahanan dan Keamanan Djarot Widagdo dan peneliti bidang Teknologi Pertahanan Joko Suryana dan Suhono Harso Supangkat.

Selain ITB, sebelumnya pada September Prabowo mendatangi Universitas Airlangga (Unair) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk menandatangani kerja sama serupa di bidang penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi pertahanan negara.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pidato Menhan RI di IISS Shangri-La Dialogue 2022 tuai pujian pakar

Pewarta: Putu Indah Savitri dan Fransiska Ninditya

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022