Denpasar (Antara Bali) - Aktivis peduli HIV/AIDS dari Yayasan Kerti Praja Bali membagikan kondom dan bunga kepada pengunjung dan masyarakat di kawasan lokalisasi Padanggalak, kawasan Pantai Sanur, Denpasar.
"Kami ingin menggugah tanggung jawab dan memotivasi para mucikari dalam upaya menekan laju epidemi HIV," kata Pendiri Yayasan Kerti Praja Bali, D.N Wirawan, Minggu malam.
Menurut dia, pembagian kondom gratis itu selain ditujukan kepada para pria, juga dimaksudkan untuk menggugah kesadaran wanita pekerja seks agar lebih mampu memotivasi diri dalam mencegah penularan virus berbahaya tersebut.
Sedikitnya 25 orang aktivis bersama relawan peduli AIDS di Pulau Dewata bergerak menuju kawasan Padanggalak sekitar pukul 19.00 Wita dan langsung memasuki barak-barak lokalisasi.
"Upaya ini kami maksudkan agar semua pihak menyadari betapa pentingnya menggunakan kondom guna mengantisipasi dan mencegah penyebaran virus HIV," ujar Wirawan.
Sementara itu salah seorang wanita pekerja seks, Yuli, mengatakan bahwa sebelumnya dirinya juga selalu menyiapkan kondom, begitu pula para wanita sesamanya.
Wanita asal Malang, Jawa Timur, yang mengaku telah delapan tahun menjadi PSK itu menambahkan, meskipun dirinya selalu menawarkan alat kontrasepsi, namun masih ada pelanggan yang menolak menggunakannya.
"Kalau pelanggan menolak, saya juga akan tolak. Saya tidak mau kalau dia tidak memakai kondom," katanya menegaskan.(DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kami ingin menggugah tanggung jawab dan memotivasi para mucikari dalam upaya menekan laju epidemi HIV," kata Pendiri Yayasan Kerti Praja Bali, D.N Wirawan, Minggu malam.
Menurut dia, pembagian kondom gratis itu selain ditujukan kepada para pria, juga dimaksudkan untuk menggugah kesadaran wanita pekerja seks agar lebih mampu memotivasi diri dalam mencegah penularan virus berbahaya tersebut.
Sedikitnya 25 orang aktivis bersama relawan peduli AIDS di Pulau Dewata bergerak menuju kawasan Padanggalak sekitar pukul 19.00 Wita dan langsung memasuki barak-barak lokalisasi.
"Upaya ini kami maksudkan agar semua pihak menyadari betapa pentingnya menggunakan kondom guna mengantisipasi dan mencegah penyebaran virus HIV," ujar Wirawan.
Sementara itu salah seorang wanita pekerja seks, Yuli, mengatakan bahwa sebelumnya dirinya juga selalu menyiapkan kondom, begitu pula para wanita sesamanya.
Wanita asal Malang, Jawa Timur, yang mengaku telah delapan tahun menjadi PSK itu menambahkan, meskipun dirinya selalu menawarkan alat kontrasepsi, namun masih ada pelanggan yang menolak menggunakannya.
"Kalau pelanggan menolak, saya juga akan tolak. Saya tidak mau kalau dia tidak memakai kondom," katanya menegaskan.(DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012