Manado (Antara Bali) - Indonesia termasuk salah satu negara di dunia yang sedang menghadapi masalah dehidrasi ringan kronik karena tingkat konsumsi air tidak mencukupi atau kualitas air tidak baik.

"The Indonesian Regional Hydration Study (THIRST) yang melakukan pemeriksaan urin terhadap 1.200 sampel dewasa dan remaja di enam kota di Indonesia menemukan sekitar separuh di antaranya mengalami dehidrasi ringan," kata Ketua Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia(PDGMI) Manado, dr Shirley ES Kawengian, DAN, MSi pada simposium Peran Air bagi Kesehatan (Hydration and Health) berlangsung di Manado, Sabtu.

Dehidrasi, kata dr Shirley adalah suatu keadaan dimana jumlah air dalam tubuh tidak mencukupi untuk dapat melakukan fungsinya dengan baik.

Sesuai aturan kesehatan, kata dr Shirley, dalam sehari tubuh manusia membutuhkan air minimal dua liter sehari, guna melakukan fungsinya mengatur proses kehidupan.

"Namun penyampaian pesan untuk minum air yang aman dan dalam jumlah cukup setiap hari , sering terabaikan, untuk itu PDGMI menyelenggarakan simposium Hydration and Health dengan tujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran air dalam kesehatan," kata dr Shirley.

Dr Rudy A Lengkong SpOG(K) mengatakan, dehidrasi atau kurangnya cairan dalam tubuh dapat menyebabkan sejumlah gangguan tubuh terutama selama masa kehamilan.

"Dehidrasi ringan yang terjadi dalam jangka waktu lama atau dehidrasi ringan kronik dapat menyebabkan terjadinya batu pada saluran kemih, sembelit dan tekanan darah tinggi," kata dr Rudy.(LHS/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012