Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung memeriksa tiga saksi dalam perkara dugaan korupsi pemberian fasilitas ekspor CPO dan turunannya, salah satunya Direktur Charoen Pokphand Indonesia.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana, menyebutkan, hari ini penyidik memeriksa tiga orang saksi dari pihak swasta.
"Tiga saksi yang diperiksa, yakni inisial APP, MW dan YB," kata Ketut dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Ia menyebutkan, saksi APP dan MW merupakan analis PT Independent Research & Advisory Indonesia, sedangkan YB selaku Direktur Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
PT Independent Research & Advisory Indonesia merupakan tempat Lin Che Wei (tersangka) bekerja sebagai analis dan juga penasehat kebijakan.
Ketiganya diperiksa terkait diperiksa terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas ekspor CPO dan turunannya pada bulan Januari 2021 sampai dengan Maret 2022.
"Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara tersebut," kata Ketut.
Penyidik Jampidsus telah menetapkan lima tersangka dalam perkara ini, yakni Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Dirjen Daglu) Indrasari Wisnu Wardhana. Kemudian, Master Parulian Tumanggor selaku Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia, Stanley MA selaku Senior Manager Corporate Affairs PT Pelita Agung Agrindustri/Permata Hijau Group, dan Picare Tagore Sitanggang selaku General Manager di Bagian General Affair PT Musim Mas.
Tersangka kelima baru ditetapkan Selasa (17/5) kemarin bernama Lin Che Wei, seorang ekonom yang diketahui bekerja sama dengan tersangka Indrasari Wisnu Wardhan dalam penerbitan persetujuan ekspor (PE) kepada tiga produser CPO yang juga ekspor minyak goreng yang telah ditetapkan tersangka.
Akibat perbuatan para tersangka, mengakibatkan timbulnya kerugian perekonomian negara, yaitu kemahalan serta kelangkaan minyak goreng sehingga terjadi penurunan konsumsi rumah tangga dan industri kecil yang menggunakan minyak goreng dan menyulitkan kehidupan rakyat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana, menyebutkan, hari ini penyidik memeriksa tiga orang saksi dari pihak swasta.
"Tiga saksi yang diperiksa, yakni inisial APP, MW dan YB," kata Ketut dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Ia menyebutkan, saksi APP dan MW merupakan analis PT Independent Research & Advisory Indonesia, sedangkan YB selaku Direktur Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
PT Independent Research & Advisory Indonesia merupakan tempat Lin Che Wei (tersangka) bekerja sebagai analis dan juga penasehat kebijakan.
Ketiganya diperiksa terkait diperiksa terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas ekspor CPO dan turunannya pada bulan Januari 2021 sampai dengan Maret 2022.
"Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara tersebut," kata Ketut.
Penyidik Jampidsus telah menetapkan lima tersangka dalam perkara ini, yakni Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Dirjen Daglu) Indrasari Wisnu Wardhana. Kemudian, Master Parulian Tumanggor selaku Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia, Stanley MA selaku Senior Manager Corporate Affairs PT Pelita Agung Agrindustri/Permata Hijau Group, dan Picare Tagore Sitanggang selaku General Manager di Bagian General Affair PT Musim Mas.
Tersangka kelima baru ditetapkan Selasa (17/5) kemarin bernama Lin Che Wei, seorang ekonom yang diketahui bekerja sama dengan tersangka Indrasari Wisnu Wardhan dalam penerbitan persetujuan ekspor (PE) kepada tiga produser CPO yang juga ekspor minyak goreng yang telah ditetapkan tersangka.
Akibat perbuatan para tersangka, mengakibatkan timbulnya kerugian perekonomian negara, yaitu kemahalan serta kelangkaan minyak goreng sehingga terjadi penurunan konsumsi rumah tangga dan industri kecil yang menggunakan minyak goreng dan menyulitkan kehidupan rakyat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022