Sejumlah pelaku usaha di Bali mulai beralih ke energi bersih sebagaimana ditunjukkan dengan pembelian lebih dari 1.000 unit sertifikat energi baru dan terbarukan (REC) yang disediakan oleh PLN.
General Manager PLN UID Bali I Wayan Udayana sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya di Denpasar, Rabu, menyampaikan sejak PLN menyediakan layanan REC, 1.440 unit sertifikat energi bersih itu telah terjual.
“Kami menyadari adanya tuntutan global yang mengharuskan para pelaku usaha untuk meminimalisir dampak negatif bagi lingkungan maupun sosial dari bisnis yang dijalankannya. Untuk itu, PLN berkomitmen memenuhi kebutuhan energi listrik yang mengedepankan penggunaan energi terbarukan,” kata Udayana.
Baca juga: Menteri BUMN akan bentuk holding dan subholding PLN pada tahun depan
Oleh karena itu, ia mengapresiasi komitmen para pelaku usaha di Bali yang membeli sertifikat REC, karena itu bukti komitmen mereka beralih ke energi bersih.
“PLN memahami bahwa kini berbisnis dengan memperhatikan aspek penggunaan energi yang bersih dan ramah lingkungan semakin diminati, dan fasilitas REC mampu memenuhi aspek itu,” kata General Manager PLN UID Bali.
Ia menyampaikan sejauh ini ada empat pelaku usaha dari golongan tarif industri di Bali yang telah membeli sertifikat REC, yang salah satunya PT Urban Asia Industri.
PT itu bergerak di industri pembuatan kosmetik, yang terpusat di Marga, Tabanan.
Baca juga: PLN ajak masyarakat beli produk UMKM di marketplace PLN Mobile
Pemilik Urban Asia Industri Dewa Gede Adiputra menyampaikan alasan pihaknya membeli REC demi meningkatkan daya saing terutama di pasar global.
“Tuntutan global saat ini sudah semakin mementingkan label hijau pada perusahaan, tak hanya market (pasar, Red.), tetapi juga investor harus dapat diyakinkan bahwa usaha yang dijalankan menganut prinsip-prinsip green (ramah lingkungan, Red.),” kata Dewa sebagaimana dikutip dari siaran yang sama.
Ia menyampaikan perusahaannya telah menerapkan prinsip-prinsip ramah lingkungan sejak tahapan perencanaan, produksi, distribusi, sampai pemasaran. “Pembelian REC ini merupakan salah satu upaya kami membuktikan bahwa bisnis kami juga memperhatikan aspek-aspek pelestarian lingkungan,” kata dia.
Baca juga: PLN dorong "Listrik Hijau" lewat REC
Oleh karena itu, General Manager PLN UID Bali mengajak masyarakat mulai memanfaatkan REC.
“Kami terus mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam pengembangan energi baru terbarukan melalui REC ini. Mudah-mudahan animo masyarakat meningkat sehingga kita semua mampu mewujudkan net zero emission (bebas emisi karbon, Red.) pada 2060,” kata dia.
Ia menambahkan masyarakat dan pelaku usaha dapat membeli REC lewat laman PLN dan pemasaran (account executive) di kantor PLN terdekat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
General Manager PLN UID Bali I Wayan Udayana sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya di Denpasar, Rabu, menyampaikan sejak PLN menyediakan layanan REC, 1.440 unit sertifikat energi bersih itu telah terjual.
“Kami menyadari adanya tuntutan global yang mengharuskan para pelaku usaha untuk meminimalisir dampak negatif bagi lingkungan maupun sosial dari bisnis yang dijalankannya. Untuk itu, PLN berkomitmen memenuhi kebutuhan energi listrik yang mengedepankan penggunaan energi terbarukan,” kata Udayana.
Baca juga: Menteri BUMN akan bentuk holding dan subholding PLN pada tahun depan
Oleh karena itu, ia mengapresiasi komitmen para pelaku usaha di Bali yang membeli sertifikat REC, karena itu bukti komitmen mereka beralih ke energi bersih.
“PLN memahami bahwa kini berbisnis dengan memperhatikan aspek penggunaan energi yang bersih dan ramah lingkungan semakin diminati, dan fasilitas REC mampu memenuhi aspek itu,” kata General Manager PLN UID Bali.
Ia menyampaikan sejauh ini ada empat pelaku usaha dari golongan tarif industri di Bali yang telah membeli sertifikat REC, yang salah satunya PT Urban Asia Industri.
PT itu bergerak di industri pembuatan kosmetik, yang terpusat di Marga, Tabanan.
Baca juga: PLN ajak masyarakat beli produk UMKM di marketplace PLN Mobile
Pemilik Urban Asia Industri Dewa Gede Adiputra menyampaikan alasan pihaknya membeli REC demi meningkatkan daya saing terutama di pasar global.
“Tuntutan global saat ini sudah semakin mementingkan label hijau pada perusahaan, tak hanya market (pasar, Red.), tetapi juga investor harus dapat diyakinkan bahwa usaha yang dijalankan menganut prinsip-prinsip green (ramah lingkungan, Red.),” kata Dewa sebagaimana dikutip dari siaran yang sama.
Ia menyampaikan perusahaannya telah menerapkan prinsip-prinsip ramah lingkungan sejak tahapan perencanaan, produksi, distribusi, sampai pemasaran. “Pembelian REC ini merupakan salah satu upaya kami membuktikan bahwa bisnis kami juga memperhatikan aspek-aspek pelestarian lingkungan,” kata dia.
Baca juga: PLN dorong "Listrik Hijau" lewat REC
Oleh karena itu, General Manager PLN UID Bali mengajak masyarakat mulai memanfaatkan REC.
“Kami terus mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam pengembangan energi baru terbarukan melalui REC ini. Mudah-mudahan animo masyarakat meningkat sehingga kita semua mampu mewujudkan net zero emission (bebas emisi karbon, Red.) pada 2060,” kata dia.
Ia menambahkan masyarakat dan pelaku usaha dapat membeli REC lewat laman PLN dan pemasaran (account executive) di kantor PLN terdekat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022