Bupati Buleleng, Bali Putu Agus Suradnyana, meminta tim percepatan penurunan stunting dapat bekerja secara tepat dan terstruktur menurunkan angka stunting/ketengkesan di kabupaten ujung utara Pulau Dewata tersebut.

"Saya yakin dengan apa yang dilakukan tim ini, kedepan penanganan stunting bisa terstruktur dan terukur secara kualitas maupun kuantitas. Mudah-mudahan tim ini bisa bergerak cepat dan serius," ujarnya pada acara Pengukuhan Tim Percepatan Penurunan Stunting di Wantilan Praja Winangun Kantor Bupati Buleleng, Kamis.

Pihaknya menekankan kepada tim percepatan untuk membuat basis data yang baik dan terintegrasi dari tingkat Desa/Kelurahan, Kecamatan, hingga Kabupaten. Selain mengandalkan data dari pihak terkait seperti BPS dan Disdukcapil.

"Saya harap penanganan kedepan sesuai dengan basis data. Tidak hanya berpatokan basis data dari BPS saja yang berasal dari survey. Kita juga bisa membuat basis data berdasarkan data dari pemerintah desa. Jadi bisa diketahui apa penyebab stunting secara dominan," kata Suradnyana.

Baca juga: Ketua PKK Bali minta kader untuk aktif cegah ketengkesan

Sementara itu, Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Buleleng I Nyoman Sutjidra usai acara mengatakan berkat penanganan yang konsisten angka stunting di Buleleng tinggal delapan persen lebih. Angka tersebut tentu akan terus diturunkan hingga serendah mungkin.
     
"Presiden memutuskan agar angka stunting di Indonesia turun hingga 14 persen. Di Buleleng  memang sudah dibawah itu namun kita terus genjot agar tidak ada lagi stunting. Sehingga sumberdaya manusia yang kita miliki betul-betul merupakan generasi emas," ungkapnya.

Jauh sebelum dikukuhkan, pihaknya sudah banyak melakukan pertemuan dengan BKKBN Provinsi Bali. Untuk membahas pembentukan tim pendamping keluarga di masing-masing desa.

"Kita akan berkoordinasi dengan tim yang sudah ditempatkan di masing-masing posyandu. Kita akan mendapatkan basis data dari sana. Sehingga bisa dilakukan penanganan khusus untuk pencegahan stunting," tutup Sutjidra.


 

Pewarta: IMBA Purnomo

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022