Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan dengan adanya penerbangan baru Pelita Air dari Jakarta ke Bali akan dapat meningkatkan kapasitas pelayanan untuk penumpang reguler dan wisatawan ke Pulau Dewata.
"Hal ini akan sangat berperan dalam meningkatkan citra pariwisata Bali berbasis budaya dan berorientasi kualitas dalam upaya percepatan pemulihan pariwisata," kata Koster dalam keterangan tertulisnya di Denpasar, Kamis.
Koster saat menerima penerbangan perdana Pelita Air di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai itu juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Menteri BUMN, Menteri Perhubungan dan Dirut Pertamina atas tambahan penerbangan baru itu.
"Saat ini sudah ada momentum pemulihan pariwisata Bali, karena sejak 7 Maret 2022 telah berlaku kebijakan baru bagi wisatawan mancanegara yaitu tanpa karantina dan fasilitas Visa on Arrival (VoA) untuk 43 negara," ujarnya.
Sampai saat ini, lanjut Koster, sudah terdapat 11 maskapai yang melayani penerbangan internasional ke Bali, dan akan bertambah lagi penerbangan oleh Maskapai Emirates pada 1 Mei 2022.
Baca juga: Menteri BUMN lepas penerbangan perdana Pelita Airbus A320 rute Jakarta-Bali
Sedangkan jumlah penerbangan internasional ke Bali dari 1 sampai 30 Maret 2022 mencapai 123 pesawat, dengan total penumpang wisatawan mancanegara sebanyak 17.250 orang, dengan rata-rata sebanyak 575 orang per hari.
Kemudian dari tanggal 1 sampai 27 April, jumlah penerbangan internasional ke Bali meningkat menjadi 269 pesawat (meningkat 118 persen dibanding bulan Maret), dengan total penumpang wisatawan mancanegara sebanyak 58.630 orang (meningkat D240 persen dibanding bulan Maret).
Dengan jumlah kunjungan wisman 58.630 orang itu, jadi rata-rata kunjungan sehari sebanyak 2.171 orang (meningkat 277 persen dibanding bulan Maret).
Sedangkan jumlah penerbangan domestik ke Bali dari tanggal 1 sampai 30 Maret sebanyak 2.188 pesawat, dengan total penumpang sebanyak 276.619 orang atau rata-rata sebanyak 9.220 orang per hari.
Namun jumlah penerbangan domestik ke Bali dari tanggal 1 - 27 April 2022 mengalami penurunan menjadi sebanyak 1.669 pesawat, dengan total penumpang sebanyak 194.910 orang, rata-rata 7.218 orang per hari.
Di sisi lain, Koster memastikan penanganan COVID-19 dapat dilaksanakan dengan baik dengan capaian vaksinasi penguat sudah di atas 60 persen dan penambahan kasus baru berkisar antara 18-30 kasus perhari.
"Masyarakat Bali sangat tertib melaksanakan protokol kesehatan, sehingga Bali sudah sangat nyaman dan aman dikunjungi," katanya.
Direktur Utama PT Pelita Air Service Dendy Kurniawan yang turut serta dalam penerbangan perdana Pelita Air dari Jakarta menuju Bali menyatakan syukur atas pendaratan pertama penerbangan komersial Pelita Air di Bali yang berjalan dengan sukses.
Baca juga: Pelita Air layani penerbangan perdana Jakarta-Bali pada 28 April 2022
Ia pun berharap penerbangan tersebut bisa berlanjut dengan penerbangan-penerbangan lanjutan yang lebih intens.
"Kami pun dituntut terus memberikan destinasi-destinasi baru, sehingga kita bisa mendukung apa yang dicanangkan oleh pemerintah, dalam mewujudkan konektivitas transportasi udara yang maksimal," ujarnya.
Ia menambahkan, Pelita Air yang telah berdiri selama kurang lebih 52 tahun, dikenal sebagai maskapai yang memiliki kredibilitas dan reputasi di sektor charter atau penerbangan tidak terjadwal. Meliputi VVIP, diantaranya pelayanan kepresidenan untuk Wakil Presiden, kementerian, dan klien-klien Pelita Air lainnya.
"Berdasarkan pengalaman itulah kami melihat peluang pasar pada penerbangan nasional, memberanikan diri untuk memasuki segmen yang baru bagi kami, yakni segmen penerbangan komersial," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Hal ini akan sangat berperan dalam meningkatkan citra pariwisata Bali berbasis budaya dan berorientasi kualitas dalam upaya percepatan pemulihan pariwisata," kata Koster dalam keterangan tertulisnya di Denpasar, Kamis.
Koster saat menerima penerbangan perdana Pelita Air di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai itu juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Menteri BUMN, Menteri Perhubungan dan Dirut Pertamina atas tambahan penerbangan baru itu.
"Saat ini sudah ada momentum pemulihan pariwisata Bali, karena sejak 7 Maret 2022 telah berlaku kebijakan baru bagi wisatawan mancanegara yaitu tanpa karantina dan fasilitas Visa on Arrival (VoA) untuk 43 negara," ujarnya.
Sampai saat ini, lanjut Koster, sudah terdapat 11 maskapai yang melayani penerbangan internasional ke Bali, dan akan bertambah lagi penerbangan oleh Maskapai Emirates pada 1 Mei 2022.
Baca juga: Menteri BUMN lepas penerbangan perdana Pelita Airbus A320 rute Jakarta-Bali
Sedangkan jumlah penerbangan internasional ke Bali dari 1 sampai 30 Maret 2022 mencapai 123 pesawat, dengan total penumpang wisatawan mancanegara sebanyak 17.250 orang, dengan rata-rata sebanyak 575 orang per hari.
Kemudian dari tanggal 1 sampai 27 April, jumlah penerbangan internasional ke Bali meningkat menjadi 269 pesawat (meningkat 118 persen dibanding bulan Maret), dengan total penumpang wisatawan mancanegara sebanyak 58.630 orang (meningkat D240 persen dibanding bulan Maret).
Dengan jumlah kunjungan wisman 58.630 orang itu, jadi rata-rata kunjungan sehari sebanyak 2.171 orang (meningkat 277 persen dibanding bulan Maret).
Sedangkan jumlah penerbangan domestik ke Bali dari tanggal 1 sampai 30 Maret sebanyak 2.188 pesawat, dengan total penumpang sebanyak 276.619 orang atau rata-rata sebanyak 9.220 orang per hari.
Namun jumlah penerbangan domestik ke Bali dari tanggal 1 - 27 April 2022 mengalami penurunan menjadi sebanyak 1.669 pesawat, dengan total penumpang sebanyak 194.910 orang, rata-rata 7.218 orang per hari.
Di sisi lain, Koster memastikan penanganan COVID-19 dapat dilaksanakan dengan baik dengan capaian vaksinasi penguat sudah di atas 60 persen dan penambahan kasus baru berkisar antara 18-30 kasus perhari.
"Masyarakat Bali sangat tertib melaksanakan protokol kesehatan, sehingga Bali sudah sangat nyaman dan aman dikunjungi," katanya.
Direktur Utama PT Pelita Air Service Dendy Kurniawan yang turut serta dalam penerbangan perdana Pelita Air dari Jakarta menuju Bali menyatakan syukur atas pendaratan pertama penerbangan komersial Pelita Air di Bali yang berjalan dengan sukses.
Baca juga: Pelita Air layani penerbangan perdana Jakarta-Bali pada 28 April 2022
Ia pun berharap penerbangan tersebut bisa berlanjut dengan penerbangan-penerbangan lanjutan yang lebih intens.
"Kami pun dituntut terus memberikan destinasi-destinasi baru, sehingga kita bisa mendukung apa yang dicanangkan oleh pemerintah, dalam mewujudkan konektivitas transportasi udara yang maksimal," ujarnya.
Ia menambahkan, Pelita Air yang telah berdiri selama kurang lebih 52 tahun, dikenal sebagai maskapai yang memiliki kredibilitas dan reputasi di sektor charter atau penerbangan tidak terjadwal. Meliputi VVIP, diantaranya pelayanan kepresidenan untuk Wakil Presiden, kementerian, dan klien-klien Pelita Air lainnya.
"Berdasarkan pengalaman itulah kami melihat peluang pasar pada penerbangan nasional, memberanikan diri untuk memasuki segmen yang baru bagi kami, yakni segmen penerbangan komersial," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022