Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengharapkan pengurus Bali Maha Usadhi Asosiasi Kebugaran Bali dapat memberikan sentuhan baru pada pengembangan sektor pariwisata yang berkualitas di Pulau Dewata.

"Kami harapkan asosiasi ini mampu membawa kebugaran ala Bali bisa bersaing dengan negara lain yang telah terlebih dahulu tersohor dengan teknik kebugaran tradisional seperti China, Thailand dan Jepang," kata Wagub Bali di Denpasar, Rabu.

Wagub yang biasa disapa Cok Ace itu usai mengukuhkan jajaran pengurus pusat Bali Maha Usadhi periode 2022-2027 tersebut berpandangan asosiasi ini terbentuk pada momentum yang sangat tepat, di saat pandemi COVID-19 telah memasuki masa transisi.

"Meskipun belum secara resmi ditetapkan sebagai endemi, namun data menunjukkan situasi makin membaik. Angka infeksi dan kematian akibat COVID-19 saat ini sudah terkendali," ujar pria yang juga Ketua PHRI Bali itu.

Baca juga: Wagub Bali ingatkan pemudik selalu jaga protokol kesehatan

Mencermati fenomena yang berkembang, ia menyebut sektor pariwisata Bali saat ini mengalami transformasi dari pariwisata massal menuju pariwisata berkualitas berbasis ekonomi kreatif.

"Catatan bagi kita semua, agar transformasi tidak dibiarkan mengalir begitu saja sebagaimana transformasi yang terjadi setelah wabah flu Spanyol pada era 1918-1920, yakni transformasi dari sektor agraris ke sektor pariwisata, yang menyebabkan lompatan dari sektor primer langsung ke tersier," ucapnya.

Oleh karena transformasi saat itu tak diantisipasi dengan sebuah desain, sehingga pariwisata kita berkembang secara sporadis yang menimbulkan ketimpangan antarsektor dan antarwilayah.

"Agar tidak seperti transformasi sebelumnya, Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster juga telah melakukan langkah antisipasi dengan mengeluarkan berbagai regulasi. Saya menyambut baik asosiasi ini dan selanjutnya harus diterjemahkan dalam penguatan kearifan lokal," katanya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Pusat Bali Maha Usadhi Prof Dr I Made Agus Gelgel Wirasuta menyampaikan ide pembentukan asosiasi ini muncul di tengah pandemi COVID-19 saat mendapat undangan untuk mengikuti pertemuan yang berkaitan dengan rencana pengembangan spa ala Bali.

"Apa yang dipaparkan saat itu membuat saya sedih karena tidak sesuai dengan warisan leluhur yang memiliki tata cara yang begitu luhur untuk merawat kebugaran," ujarnya.Baca juga: Wagub Bali ajak IMI ikut bangun pariwisata berkelanjutan

Berangkat dari keprihatinan itu, ia kemudian tergerak untuk membentuk sebuah asosiasi yang bertujuan mengembangkan konsep kebugaran ala Bali. Asosiasi ini siap bersinergi dengan pemerintah dan para pemangku kepentingan pariwisata.

Prof Gelgel menambahkan, Bali Maha Usadhi mengembangkan konsep kebugaran yang diilhami filosofi Hindu secara universal dan bertujuan untuk mengenalkan budaya Bali melalui wisata kebugaran.

"Visi kami membawa kebugaran ala Bali menjadi kekuatan spirit hidup menuju kebahagiaan abadi ke masyarakat global," ujar pria yang juga akademisi Universitas Udayana itu.

Pembangunan wisata kebugaran ala Bali, kata dia, juga sejalan dengan Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali Menuju Bali Era Baru.

Dalam pengukuhan yang ditandai penyematan pin dan penyerahan pataka tersebut, posisi Wakil Ketua I dijabat oleh I Ketut Jaman dan Wakil Ketua II R Rulick Setyahadi. Sementara Sekretaris dan Bendahara masing-masing dijabat oleh Ni Ketut Rahma Susanti dan R.R Sriwidanti Yuliandari.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022