Jajaran Pemerintah Kabupaten Karangasem, Bali melakukan persembahyangan Tumpek Landep di Pura Luhur Andakasa serangkaian ritual "Jana Kerthi" dan memohon keselamatan alam semesta.

Bupati Karangasem Gede Dana di Karangasem, Bali, Sabtu mengatakan peringatan Tumpek Landep yang datang setiap 210 hari adalah hari suci untuk mengupacarai benda-benda berbahan besi atau logam, salah satunya adalah senjata tajam, seperti keris dan tombak.

Oleh karena itu, "Jana Kerthi" dilaksanakan pada saat Tumpek Landep dengan tujuan kita sebagai manusia bisa menajamkan diri dari segi kualitas, sehingga bisa menyeimbangkan kesejatian diri dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

"Pelaksanaan 'Jana Kerthi' di Karangasem saat hari suci Tumpek Landep didasari pada landasan filosofi dari Tumpek Landep itu sendiri yaitu untuk 'mempasupati' benda tajam, dalam hal ini adalah pikiran manusia,” ujar Gede Dana.

Pada upacara persembahyangan tersebut juga hadir Wakil Bupati Karangasem Wayan Artha Dipa, Ketua DPRD Karangasem, Sekretaris Daerah, dan jajaran Pemerintah Kabupaten Karangasem.

Bupati Gede Dana lebih lanjut mengatakan serangkaian pelaksanaan Jana Kerti di Hari Suci Tumpek Landep juga diisi dengan kegiatan bersih-bersih di areal Pura Agung Besakih pada Jumat (8/4), serta pameran keris dan sarasehan tentang Tumpek Landep pada hari ini (9/4) di Wantilan Kantor Bupati Karangasem.

Wabup Artha Dipa menambahkan bahwa makna upacara Tumpek Landep adalah bukan semata-mata hanya berupacara fisik kepada benda tajam. Namun lebih dari itu, untuk mensyukuri ketajaman pikiran yang dapat menyejahterakan manusia dalam hal membersihkan pikiran yang disimboliskan dengan penyucian senjata.

“Itu di-Pasupati (dihidupkan) supaya memberikan kekuatan ketajaman pikiran, ketajaman tindakan, perilaku serta ketajaman pengetahuan,” katanya.
 

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022