Dinas Kesehatan dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Denpasar, Bali menyelenggarakan orientasi Kader Desa Peduli AIDS dan Narkoba (KDPAN) guna menekan laju epidemi HIV/AIDS di kota setempat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinkes Kota Denpasar, dr. Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda di sela kegiatan tersebut di Denpasar, Senin mengatakan pelaksanaan orientasi Kader Desa Peduli AIDS dan Narkoba (KDPAN) merupakan upaya berkelanjutan untuk menekan laju epidemi HIV/AIDS di Kota Denpasar.
Selain itu, kata dia, upaya pendukung juga terus dioptimalkan, mulai dari penyuluhan kepada populasi kunci, sosialisasi melalui media tradisional, monitoring dan evaluasi program serta Pelatihan dan Pembentukan kader Desa Peduli AIDS dan Narkoba (KDPAN).
Baca juga: Wagub Bali ajak masyarakat perangi AIDS
Agung Ngurah Darmayuda menjelaskan kegiatan orientasi Kader Desa Peduli AIDS dan Narkoba (KDPAN) yang melibatkan seluruh kader dari desa/kelurahan di Kota Denpasar bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan kader tentang HIV/AIDS, IMS, narkoba dan program-program pencegahan HIV/AIDS.
Ia berharap, ke depan para kader dapat berperan aktif dalam upaya mensukseskan program pencegahan tersebut.
“Secara khusus kegiatan orientasi meningkatkan pengetahuan kader tentang teknik komunikasi sehingga kader dapat menyampaikan informasi dengan baik dan benar di masyarakat,” ujarnya.
Ia menjelaskan, dalam kegiatan orientasi ini kader diberikan ruang untuk menyampaikan data tentang potensi permasalahan HIV/AIDS dan narkoba di lingkungan desa dan kelurahan, termasuk laporan penanggulangan HIV AIDS di desa/kelurahan.
Baca juga: Denpasar-AHF jalin kerja sama perawatan dan pencegahan HIV/AIDS
“Harapan kami dengan upaya ini mampu menekan laju kasus HIV/AIDS di Kota Denpasar. Karena di kota-kota besar, kasus HIV/AIDS masih cukup tinggi," ucapnya.
Data Dinas Kesehatan Provinsi Bali jumlah kasus HIV/AIDS secara kumulatif sebanyak 23.993 kasus di seluruh Bali per bulan September 2020. Kebanyakan virus ini menyerang usia produktif berkisar antara 15 sampai 45 tahun. Setengah dari usia produktif tersebut adalah usia remaja dan dewasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinkes Kota Denpasar, dr. Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda di sela kegiatan tersebut di Denpasar, Senin mengatakan pelaksanaan orientasi Kader Desa Peduli AIDS dan Narkoba (KDPAN) merupakan upaya berkelanjutan untuk menekan laju epidemi HIV/AIDS di Kota Denpasar.
Selain itu, kata dia, upaya pendukung juga terus dioptimalkan, mulai dari penyuluhan kepada populasi kunci, sosialisasi melalui media tradisional, monitoring dan evaluasi program serta Pelatihan dan Pembentukan kader Desa Peduli AIDS dan Narkoba (KDPAN).
Baca juga: Wagub Bali ajak masyarakat perangi AIDS
Agung Ngurah Darmayuda menjelaskan kegiatan orientasi Kader Desa Peduli AIDS dan Narkoba (KDPAN) yang melibatkan seluruh kader dari desa/kelurahan di Kota Denpasar bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan kader tentang HIV/AIDS, IMS, narkoba dan program-program pencegahan HIV/AIDS.
Ia berharap, ke depan para kader dapat berperan aktif dalam upaya mensukseskan program pencegahan tersebut.
“Secara khusus kegiatan orientasi meningkatkan pengetahuan kader tentang teknik komunikasi sehingga kader dapat menyampaikan informasi dengan baik dan benar di masyarakat,” ujarnya.
Ia menjelaskan, dalam kegiatan orientasi ini kader diberikan ruang untuk menyampaikan data tentang potensi permasalahan HIV/AIDS dan narkoba di lingkungan desa dan kelurahan, termasuk laporan penanggulangan HIV AIDS di desa/kelurahan.
Baca juga: Denpasar-AHF jalin kerja sama perawatan dan pencegahan HIV/AIDS
“Harapan kami dengan upaya ini mampu menekan laju kasus HIV/AIDS di Kota Denpasar. Karena di kota-kota besar, kasus HIV/AIDS masih cukup tinggi," ucapnya.
Data Dinas Kesehatan Provinsi Bali jumlah kasus HIV/AIDS secara kumulatif sebanyak 23.993 kasus di seluruh Bali per bulan September 2020. Kebanyakan virus ini menyerang usia produktif berkisar antara 15 sampai 45 tahun. Setengah dari usia produktif tersebut adalah usia remaja dan dewasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022