Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara menandatangani jalinan kerja sama dengan AIDS Healthcare Foundation (AHF) dalam program rehabilitasi sosial dalam pencegahan, deteksi dini HIV, perawatan, terapi dan dukungan bagi ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS).
Penandatangan bersama antara Wali KOta Denpasar Jaya negara dengan pihak AHF Indonesia tersebut dilakukan secara virtual di Denpasar, Kamis.
Dalam acara tersebut juga dihadiri Wawali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa bersama Penjabat Sekda Kota Denpasar I Made Toya, Kadis Kesehatan dr. Luh Putu Sri Armini, Direktur RSUD Wangaya, dr. Anak Agung Made Widiasa, Kabag Kerjasama Laxmy Saraswati dan Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Dewa Gede Rai, Plt. Kepala Biro Perencanaan Kementerian Sosial RI, Adhy Karyono, dari Biro Pemerintahan dan Kesra Provinsi Bali, serta perwakilan dari AHF Indonesia.
Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara mengatakan bahwa Kota Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi Bali dengan mobilitas penduduk yang sangat tinggi tentu risiko penyebarannya juga tinggi.
Menyikapi situasi ini pemkot melalui Komisi Penanggulangan AIDS (KPAD) Kota Denpasar dengan menggandeng lembaga swadaya masyarakat serta melibatkan seluruh komponen masyarakat selalu berupaya menekan penyebaran penularan HIV/AIDS.
Ia mengatakan semakin meningkatnya pemahaman masyarakat tentang HIV/AIDS akan lebih mudah menggerakkan peran serta aktif masyarakat secara luas dalam upaya pencegahan dan penularannya.
"Kami sangat menyambut baik dengan adanya kontrak kerja sama ini, sehingga Pemkot Denpasar melalui RSUD Wangaya akan dapat lebih banyak lagi berbuat untuk masyarakat Kota Denpasar yang mempunyai resiko tinggi terhadap penularan HIV/AIDS," ujar Jaya Negara
Jaya Negara lebih lanjut menjelaskan dalam kerja sama ini memberikan program dukungan biaya rawat jalan dan layanan terapi yang berkualitas, ramah dan nyaman bagi ODHA. Sehingga ODHA yang kesulitan biaya perawatan dapat dibantu dengan segera. Dapat menurunkan angka lost to follow up dengan melakukan pendampingan secara maksimal bagi ODHA agar rutin melakukan terapi sehingga tidak ada lagi ODHA berhenti melakukan pengobatan.
Begitu juga meningkatkan lagi upaya pencegahan, penularan, dukungan perawatan dan pengobatan kepada pasien termasuk dari ibu ke anak dan laki-laki yang berisiko sehingga dapat memperluas jangkauan pelayanan dan dapat melakukan tes secara maksimal bagi masyarakat yang beresiko tinggi. Di samping itu dengan kerja sama ini akan dapat menyampaikan pelaporan yang terkini dan berbasis IT.
"Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada AHF sudah bersedia ikut berperan aktif dalam menekan penyebaran HIV/AIDS. Demikian juga kami mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Sosial RI, Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Propinsi Bali telah memfasilitasi sampai terlaksananya kerja sama ini," ujarnya.
Sementara Plt. Kepala Biro Perencanaan Kementerian Sosial, Adhy Karyono mengapresiasi kerja sama tersebut.
"AHF merupakan mitra Kementerian Sosial yang telah menandatangani Memorandum Saling Pengertian (MSP), yang saat ini dilanjutkan kerja sama dengan Pemkot Denpasar dalam perawatan ODHA,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Penandatangan bersama antara Wali KOta Denpasar Jaya negara dengan pihak AHF Indonesia tersebut dilakukan secara virtual di Denpasar, Kamis.
Dalam acara tersebut juga dihadiri Wawali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa bersama Penjabat Sekda Kota Denpasar I Made Toya, Kadis Kesehatan dr. Luh Putu Sri Armini, Direktur RSUD Wangaya, dr. Anak Agung Made Widiasa, Kabag Kerjasama Laxmy Saraswati dan Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Dewa Gede Rai, Plt. Kepala Biro Perencanaan Kementerian Sosial RI, Adhy Karyono, dari Biro Pemerintahan dan Kesra Provinsi Bali, serta perwakilan dari AHF Indonesia.
Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara mengatakan bahwa Kota Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi Bali dengan mobilitas penduduk yang sangat tinggi tentu risiko penyebarannya juga tinggi.
Menyikapi situasi ini pemkot melalui Komisi Penanggulangan AIDS (KPAD) Kota Denpasar dengan menggandeng lembaga swadaya masyarakat serta melibatkan seluruh komponen masyarakat selalu berupaya menekan penyebaran penularan HIV/AIDS.
Ia mengatakan semakin meningkatnya pemahaman masyarakat tentang HIV/AIDS akan lebih mudah menggerakkan peran serta aktif masyarakat secara luas dalam upaya pencegahan dan penularannya.
"Kami sangat menyambut baik dengan adanya kontrak kerja sama ini, sehingga Pemkot Denpasar melalui RSUD Wangaya akan dapat lebih banyak lagi berbuat untuk masyarakat Kota Denpasar yang mempunyai resiko tinggi terhadap penularan HIV/AIDS," ujar Jaya Negara
Jaya Negara lebih lanjut menjelaskan dalam kerja sama ini memberikan program dukungan biaya rawat jalan dan layanan terapi yang berkualitas, ramah dan nyaman bagi ODHA. Sehingga ODHA yang kesulitan biaya perawatan dapat dibantu dengan segera. Dapat menurunkan angka lost to follow up dengan melakukan pendampingan secara maksimal bagi ODHA agar rutin melakukan terapi sehingga tidak ada lagi ODHA berhenti melakukan pengobatan.
Begitu juga meningkatkan lagi upaya pencegahan, penularan, dukungan perawatan dan pengobatan kepada pasien termasuk dari ibu ke anak dan laki-laki yang berisiko sehingga dapat memperluas jangkauan pelayanan dan dapat melakukan tes secara maksimal bagi masyarakat yang beresiko tinggi. Di samping itu dengan kerja sama ini akan dapat menyampaikan pelaporan yang terkini dan berbasis IT.
"Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada AHF sudah bersedia ikut berperan aktif dalam menekan penyebaran HIV/AIDS. Demikian juga kami mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Sosial RI, Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Propinsi Bali telah memfasilitasi sampai terlaksananya kerja sama ini," ujarnya.
Sementara Plt. Kepala Biro Perencanaan Kementerian Sosial, Adhy Karyono mengapresiasi kerja sama tersebut.
"AHF merupakan mitra Kementerian Sosial yang telah menandatangani Memorandum Saling Pengertian (MSP), yang saat ini dilanjutkan kerja sama dengan Pemkot Denpasar dalam perawatan ODHA,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021