Kondisi saat ini menyebabkan gencatan senjata belum saatnya dilakukan di Ukraina, kata Presiden Rusia Vladimir Putin seperti dikutip Perdana Menteri Italia Mario Draghi, Kamis.

Kepada pers, Draghi mengatakan pernyataan soal gencatan senjata itu muncul ketika ia dan Putin melakukan pembicaraan melalui telepon pada Rabu (30/3).

Draghi juga menyebutkan Putin mengatakan kepada dirinya bahwa kontrak gas masih berlaku.

Selain itu, presiden Rusia tersebut mengatakan perusahaan-perusahaan Eropa akan lanjut melakukan pembayaran dalam euro dan dolar, bukan rubel

"Menurut pengertian saya, mungkin saya salah, konversi pembayaran ... merupakan masalah internal Federasi Rusia," kata Draghi.

Ketika ditanya soal peningkatan penggunaan anggaran bagi pertahanan setelah Rusia menyerbu Ukraina, Draghi mengatakan Italia akan mencapai pengeluaran dua persen dari produk domestik bruto (PDB) untuk pertahanan pada 2028.

Persentase itu merupakan sasaran yang ditetapkan NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara).

Sumber: Reuters

Pewarta: Tia Mutiasari

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022