PT Pupuk Indonesia (Persero) memberikan penghargaan kepada distributor dan kios ritel pupuk non-subsidi wilayah Indonesia atas capaian kinerja yang telah melebihi dari target yang ditetapkan pada 2021.

"Kami atas nama perusahaan Pupuk Indonesia mengucapkan selamat kepada para distributor dan kios yang berprestasi dan telah membantu mensukseskan program-program Pupuk Indonesia," kata Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal dalam keterangan tertulisnya di Denpasar, Kamis.

Acara penyerahan penghargaan kepada distributor dan kios ritel berprestasi tersebut dilangsungkan di Legian, Kabupaten Badung, pada Rabu (30/3). Ada 158 distributor dan 91 kios yang mendapatkan apresiasi dari Pupuk Indonesia. 

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli (SPJB) pupuk ritel non-subsidi sebagai bentuk komitmen Pupuk Indonesia bersama mitra bisnis dalam memenangkan pasar ritel pada tahun 2022.

Dari data yang dihimpun, penjualan pupuk ritel non-subsidi mencapai 612 ribu ton atau melebihi 35 persen dari target yang ditetapkan pada 2021. 

Selain Gusrizal, turut menyaksikan acara Penganugerahan Retail Management dan Penandatanganan SPJB tersebut para direksi anak perusahaan Pupuk Indonesia Group.

Baca juga: HKTI Bali imbau petani kurangi pupuk kimia

Pupuk Indonesia juga memberikan apresiasi dalam bentuk hadiah kepada para distributor dan kios yang berkinerja memuaskan mulai dari truk, mobil, motor, televisi, handphone, logam mulia maupun kesempatan umroh.

Gusrizal mengatakan Pupuk Indonesia telah memiliki upaya dalam meningkatkan kinerja pendistribusian pupuk non-subsidi di tahun 2022, salah satunya melalui transformasi bisnis dan pengembangan sistem digitalisasi penjualan ritel melalui target operating model #PupukIndonesiaAda.

Saat ini #PupukIndonesiaAda telah diimplementasikan di tujuh wilayah percontohan yaitu di Kabupaten Pidie, Banyuasin, Cirebon, Grobogan, Nganjuk, Kukar & Gowa dengan total 153 kios. 

"Ke depan kami akan mencoba memperluas hingga di 114 kabupaten/kota di Indonesia dengan total target 1.800 kios," ujarnya.

Gusrizal mengungkapkan implementasi transformasi bisnis dan pengembangan sistem digitalisasi sebagai upaya meningkatkan pangsa pasar Pupuk Indonesia di pasar pupuk non-subsidi.

"Keseriusan Pupuk Indonesia dalam bersaing di pasar ritel non subsidi ditandai dengan dilakukannya pengembangan sistem penjualan melalui Retail Management System (RMS). Sistem RMS sudah mulai diimplementasikan di kios-kios Pupuk Indonesia dan bertahap akan terintegrasi di sistem distributor," ujarnya.

Baca juga: Pupuk Indonesia perketat distribusi pupuk subsidi

Pihaknya mengapresiasi kinerja para distributor dan kios dalam memenuhi kebutuhan pupuk petani sebagai mitra bisnis Pupuk Indonesia dan diharapkan pada 2022 Pupuk Indonesia bisa memberikan capaian yang lebih baik lagi.

Dalam penandatangan SPJB pupuk non-subsidi tersebut melibatkan 82 distributor dari seluruh Tanah Air. 

Penandatanganan ini menjadi kontrak dan komitmen para distributor dalam menjamin pendistribusian pupuk non-subsidi dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku, serta bertanggung jawab penuh dalam memenuhi kebutuhan pupuk para petani di Indonesia.

"Kami harapkan sinergi ini dapat terus ditingkatkan lagi dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan negara dalam menjaga ketahanan pangan nasional," ujar Gusrizal.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022