Gianyar (Antara Bali) - Provinsi Bali dinilai telah melampaui target nasional dalam akses aman air minum masyarakat yang telah mencapai 70,3 persen hingga tahun 2010, melebihi pencapaian secara nasional yang baru 55 persen dari target 68,8 persen.
     
Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak di Gianyar, Selasa, mengungkapkan bahwa pencapaian pelayanan air minum di Bali itu dinilai cukup baik jika dibandingkan dengan target nasional 'Millenium Development Goals-MDGs' yang salah satunya menyangkut akses air minum.
     
"Bali sebagai satu kawasan khusus garda terdepan pariwisata nasional diharapkan sasaran MDGs tahun 2015 bisa meningkat hingga mencapai 80 persen," katanya seusai meletakkan batu pertama pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Petanu, di Sukawati, Kabupaten Gianyar.
     
Meski Bali memiliki prosentase yang lebih baik dalam penyediaan air minum melebihi nasional, namun di wilayah Bali selatan, terutama di kawasan Kota Denpasar, Kabupaten Badung, dan Gianyar masih mengalami defisit air karena tingginya jumlah penduduk seiring pesatnya perkembangan industri pariwisata di kawasan itu.
     
Dari data yang dilaporkan Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya, di Kota Denpasar misalnya, pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) tahun 2025 total kebutuhan air diperkirakan mencapai 2.805 liter per detik atau mengalami defisit sebesar 1.690 dari total kapasitas yang ada pada tahun 2005 sebanyak 1.115 liter per detik.
    
Sedangkan pada tingkat penduduk, 2,78 juta jiwa masyarakat di Bali yang memiliki akses aman air minum dari 3,95 juta jiwa pada sensus tahun 2010.(DWA/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012