Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera berharap pelaksanaan Kongres Parlemen se-Dunia (IPU) ke-144 di Bali dapat mengangkat martabat dan diplomasi Indonesia di level internasional.
"Pelaksanaan IPU ke-144 diharapkan dapat mengangkat martabat dan diplomasi Indonesia di level internasional. Ini momen mahal karena Indonesia menjadi 'host' di masa pandemi COVID-19," kata Mardani kepada Antara di Jakarta, Minggu.
Dia mengatakan, banyak hal yang berkembang untuk dibahas dalam pelaksanaan IPU seperti keadilan vaksin, kasus Palestina, dan konflik Rusia-Ukraina.
Menurut dia, forum IPU yang mewakili 193 negara tentu punya banyak perspektif dalam memandang dan menemukan solusi berbagai persoalan tersebut.
"Karena itu perlu kecerdasan diplomasi hingga lobi yang pas untuk mewujudkan agenda Indonesia sesuai dengan kepentingan nasional kita," ujarnya.
Baca juga: DPR siapkan prokes ketat dalam IPU di Bali
Mardani mengatakan, ada tiga isu utama yang juga dibahas dalam forum IPU yaitu implementasi target bersih emisi atau "zero emissions", pemulihan pasca-pandemi COVID-19, dan Indonesia akan mencoba mengangkat isu Palestina.
Dia menilai berbagai isu tersebut sangat menyangkut dengan kepentingan nasional Indonesia sehingga akan diperjuangkan untuk dibahas dan diselesaikan dalam forum IPU.
Mardani meyakini berbagai persoalan tersebut dapat diselesaikan dengan langkah lobi yang akan dilakukan Indonesia terhadap para negara anggota IPU.
"Ada pertemuan bilateral dan informal, dengan beberapa negara akan kita desak 'free trade agreement' dan bebas visa untuk Warga Negara Indonesia (WNI)," katanya.
Sebelumnya, DPR RI menjadi tuan rumah pelaksanaan Kongres Parlemen se-Dunia (IPU) ke-144 akan dilaksanakan pada 20-24 Maret 2022 di Nusa Dua, Bali. IPU ke-144 tersebut mengusung tema "Getting to Zero: Mobilizing Parliament to Act on Climate Change".
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022